Fans Bikin Buku Soal Karimata, Candra Darusman Bilang Begini

5 months ago 33
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Grup musik Karimata pada 1986 sampai 1991 begitu dikenal di Indonesia. Lima tahun kehadiran Karimata begitu membawa pengaruh besar untuk genre jazz di sejarah musik Indonesia lewat lima albumnya.

Bukan sekadar band, Karimata ialah rumah bagi musisi besar seperti Aminoto Kosin, Candra Darusman, Erwin Gutawa, Denny TR, hingga Budhy Haryono. Kini Karimata memang sudah tak seaktif dulu di panggung musik.

Lalu komunitas penggemar Karimata, Sahabat KariB, secara gotong royong meluncurkan buku. Hal itu untuk mengenang perjalanan lebih dari tiga dekade bermusik Karimata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Buku bertajuk Lima Musik yang Berarti: Cerita Tentang Karimata hadir sebagai arsip hidup. Setebal 222 halaman, buku itu diterbitkan oleh ITB Press dan ditulis secara kolektif oleh para fans, jurnalis, dan pengamat musik.

"Ini kerja kolektif yang luar biasa. Bisa disebut sebagai ensiklopedia Karimata. Padat, menarik, dan penuh makna sejarah," ujar Haryo K. Buwono, pimpinan tim penyusun, dalam keterangan resmi, Sabtu (5/7/2025).

Bukan hanya narasi nostalgia, arsip foto langka dari fotografer ternama seperti Jay Subijakto, Andri Is, Omen Norman, hingga Gideon Momongan turut melengkapi.

"Semua foto telah mendapat izin tertulis dari fotografer maupun ahli waris," kata Aria salah anggota Sahabat KariB dari Bandung yang terlibat di tim humas buku ini.

Proyek buku ini sendiri bermula dari ide Triawan 'Babe' Koeshardianto, manajer Karimata saat album Jezz (1991). Menghabiskan lima tahun proses penulisan, Lima Musim yang Berarti rampung seusai dilanjutkan Ayu dari Yogyakarta.

"Bab novel yang ditulis Babe dan Ayu kami biarkan tanpa disunting, demi menghormati cerita yang telah mereka bangun," ujar Ratna D. Ambarwati, salah satu penulis.

Bukan perkara mudah, data-data yang kabur hingga dokumentasi yang minim turut mengiringi proses penulisan.

"Misalnya soal Karimata tampil di North Sea Jazz Festival 1986, rata-rata sudah lupa siapa yang berangkat dan berapa lama mereka tampil," ujar Aria.

Bagi Candra Darusman, kehadiran buku ini bukan hanya tentang musik, tapi juga nilai-nilai kemanusiaan.

"Kalau buku ini bisa bicara, ia adalah simbol hubungan tanpa pamrih seorang sahabat. Ia juga mencerminkan identitas bangsa Indonesia yang suka tolong-menolong. Kehadiran buku ini menjadi semacam obat yang membawa kegembiraan. Tapi saya agak malu karena kontribusi saya di buku ini tidak banyak," tuturnya.


(mau/pus)

Read Entire Article