Kepergian Ayah Satukan Mereka Lagi: Sarwendah Tegar, Ruben Hadir dalam Haru

4 months ago 21
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Kabar duka datang dari keluarga artis Sarwendah. Sang ayah, Hendrik Lo, meninggal dunia di usia 63 tahun pada Sabtu pagi, 19 Juli 2025. Jenazahnya kini disemayamkan di rumah duka Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara.

Sarwendah terlihat tetap tegar saat memberikan pernyataan kepada media pada malam harinya. Ia mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan media dan para sahabat yang hadir untuk memberikan penghormatan terakhir kepada sang ayah.

Dalam keterangannya, Sarwendah menjelaskan bahwa sebelumnya sang ayah tidak menunjukkan gejala sakit yang mencurigakan. Namun beberapa hari lalu, ia tiba-tiba mengeluhkan sakit perut dan segera dibawa ke dokter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil pemeriksaan menunjukkan ada batu empedu yang kemudian memicu komplikasi. Dalam waktu singkat, kondisi Hendrik Lo memburuk akibat gagal ginjal, gagal jantung, hingga akhirnya gagal pernapasan.

Menurut Sarwendah, ayahnya sempat menjalani perawatan intensif selama lima hari sejak Rabu malam. Namun prosesnya berjalan sangat cepat dan tidak disangka-sangka.

Ia juga menambahkan bahwa hari itu seharusnya ia memiliki jadwal kerja ke Korea, namun seluruh rencana dibatalkan agar bisa menemani sang ayah di masa-masa terakhirnya.

Yang membuat kepergian Hendrik Lo terasa lebih emosional, ia menghembuskan napas terakhir pada pukul 08.18 pagi, waktu yang kebetulan sama dengan tanggal dan bulan ulang tahunnya. Bahkan saat jenazah dipindahkan ke peti, waktu yang dipilih tetap jam 08.18 sesuai dengan perhitungan feng shui.

Di tengah suasana duka, perhatian publik sempat tertuju pada ketidakhadiran Ruben Onsu, mantan suami Sarwendah, di rumah duka pada hari pertama. Namun Ruben akhirnya datang melayat pada Minggu dini hari, 20 Juli 2025.

Dalam unggahan Instagram-nya, Ruben menjelaskan ia saat itu sedang berada di Bali untuk urusan pekerjaan ketika menerima kabar duka dari anaknya, Onyo. Ia langsung mengatur tiket penerbangan ke Jakarta, meski terkendala delay. Ruben baru bisa tiba di Jakarta sekitar pukul 23.30 WIB, dan langsung menuju rumah duka pukul 00.45 WIB.

Sesampainya di sana, ia terlihat langsung memeluk adik bungsu Sarwendah, Denis, dan menangis di depan jenazah mendiang Yeye, sapaan akrab Hendrik Lo. Ia juga sempat menyentuh jenazah sebagai bentuk penghormatan terakhir.

Kehadiran Ruben bukan satu-satunya bentuk dukungan dari keluarga Onsu. Jordi Onsu, adik Ruben, juga datang melayat sejak Sabtu malam. Dalam pernyataannya, Jordi menyampaikan duka cita dan mengatakan bahwa Yeye adalah sosok yang periang dan penuh tawa.

Menurutnya, justru karena sifatnya yang selalu ceria, Tuhan memberinya jalan pulang yang cepat dan tidak menyakitkan.

Meski status hubungan keluarga telah berubah, Jordi menegaskan kasih sayangnya terhadap Thania dan Thalia, anak-anak Sarwendah, tidak pernah berubah. Ia tetap menganggap mereka punya darah keluarganya.

Mengenai kondisi Sarwendah, Jordi mengakui bahwa emosinya sempat naik turun pasca-kepergian sang ayah. Ia berharap Sarwendah bisa beristirahat dan tetap kuat karena prosesi duka masih akan berlangsung beberapa hari ke depan.

Saat ditanya soal kondisi medis Sarwendah yang disebut-sebut drop, Jordi tidak ingin menjelaskan lebih jauh dan hanya meminta doa dari semua pihak. Ia juga menyampaikan bahwa Thalia sudah memahami situasi duka ini, sementara Thania, yang lebih kecil, belum begitu mengerti.


(fbr/nu2)

Read Entire Article