Menteri Ekonomi Kreatif Minta Tambahan Anggaran Jadi Rp 2,34 T

4 months ago 55
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Menteri Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, mengusulkan tambahan anggaran menjadi Rp 2,34 triliun untuk 2026. Sebelumnya, Kementerian Ekonomi Kreatif menerima pagu indikatif sebesar Rp 428,46 miliar.

Riefky menyebut, pagu indikatif dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian PPN/Bappenas, hanya mencakup kebutuhan dasar, yakni gaji dan operasional pegawai. Ia mengatakan, anggaran ini belum termasuk belanja program dan pemberdayaan pelaku ekonomi kreatif.

Meski begitu, pagu indikatif Kementerian Ekonomi Kreatif 2026 jauh lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2025, kementerian ini menerima anggaran Rp 279,60 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ruang fiskal yang tersedia dari pagu indikatif ini, masih terbatas dan belum mencakup anggaran program-program pembangunan dan pemberdayaan pelaku ekonomi kreatif," ujar Riefky dalam Raker bersama Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (9/7/2025).

Riefky mengatakan, anggaran tahun ini belum mendukung program nasional dan kegiatan Kementerian dan Badan Ekonomi Kreatif. Selain itu, ia menyebut kebutuhan dasar pihaknya pun belum terpenuhi sepenuhnya.

Sementara pagu indikatif 2026, Riefky menyebut belum ada alokasi anggaran untuk melaksanakan program dan kegiatan Kementerian dan Badan Ekraf sesuai Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Selain itu, pagu indikatif ini juga tidak dapat membiayai program di tingkat biro.

"Pagu indikatif 2026, hanya dapat membiayai belanja pegawai dan belanja operasional perkantoran saja," ungkapnya.

Oleh karena itu, Riefky mengusulkan anggaran tambahan menjadi Rp 2,34 triliun. Usulan ini dibentuk berdasarkan rekap dari masing-masing unit kerja Kementerian dan Badan Ekonomi Kreatif.

Anggaran ini akan dialokasikan untuk program dukungan manajemen sebesar Rp 513,84 miliar. Kemudian sisanya untuk program ekonomi kreatif sebesar Rp 1,82 triliun.

"Kami sangat membutuhkan dukungan bapak/ibu terkait usulan tambahan melalui inisiatif baru 2026 Kementerian dan Badan Ekonomi Kreatif seperti yang tertera pada slide 22, baik untuk menjalankan program dukungan manajemen dan program ekonomi kreatif pada tahun 2026. Sehingga pelayanan publik dan program yang kita harapkan selama ini, dapat terlaksana untuk mewujudkan ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah," imbuhnya.

(ara/ara)

Read Entire Article