Anggaran Dipangkas Rp 37 T, Menteri PU Ungkap Dampaknya ke Ekonomi RI

4 months ago 22
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Kebijakan efisiensi anggaran yang diambil pemerintahan Presiden Prabowo Subianto ikut berdampak signifikan ke sektor konstruksi. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo blak-blakan soal risiko pemangkasan anggaran kementeriannya yang mencapai Rp 37 triliun.

Dody mengatakan, awalnya Kementerian PU mendapatkan alokasi anggaran 2025 sebesar Rp 110,95 triliun. Namun karena kebijakan efisiensi fiskal, pagu efektifnya dipangkas hingga hanya tersisa Rp 73,76 triliun per 7 Mei 2025.

"Secara ekonomi pemangkasan ini menurunkan kapasitas fiskal untuk mendukung sektor konstruksi yang selama ini menopang pertumbuhan negara ini dengan setiap Rp 1 triliun belanja modal berdampak kepada antara 0,08% sampai dengan 0,12% PDB sektor konstruksi," kata Dody dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu (9/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia memperkirakan pemotongan anggaran tersebut bisa menurunkan kontribusi sektor konstruksi terhadap PDB nasional hingga 0,4%. Namun demikian, menurut Dody, kualitas struktur anggaran Kementerian PU masih terjaga karena 81% tetap dialokasikan untuk belanja modal produktif, sementara 10% untuk belanja operasional dan barang.

"Prioritas difokuskan pada persepasi jalan nasional, pembangunan jalan nasional, irigasi pangan, air besi dan sanitasi," ujarnya.

Ia menambahkan, efisiensi ini juga diikuti dengan pelunasan kontrak tahun jamak (MYC) sebesar Rp 14,2 triliun untuk menghindari beban fiskal di masa depan. Kementeriannya juga memperkuat pengawasan internal dan digitalisasi agar lebih efisien tanpa mengorbankan kualitas pembangunan.

Meski begitu, Dody menegaskan Kementerian PU tetap membutuhkan tambahan anggaran sebagai investasi sosial dan ekonomi demi keberlanjutan pembangunan. Untuk tahun anggaran 2025 ini, ia mengusulkan tambahan Rp 12,5 triliun sehingga total anggaran bisa naik menjadi Rp 86 triliun.

"Kami pasti masih memerlukan tambahan anggaran secara terukur sebagai investasi sosial dan ekonomi, demi keberlanjutan pembangunan," katanya.

"Dengan dukungan Bapak dan Ibu Dewan yang terhormat, kami optimis keseimbangan pembangunan tetap dapat dijaga tanpa mengorbankan keberlanjutan fiskal," pungkasnya.

Tonton juga "Kemkomdigi Minta Tambahan Anggaran Rp 12,6 T di 2026" di sini:

(shc/rrd)

Read Entire Article