RI Kena Tarif Trump 32%, Erick Thohir Bilang Begini

4 months ago 22
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir buka suara terkait Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang tetap mengenakan tarif untuk Indonesia sebesar 32%. Tarif itu resmi akan berlaku mulai 1 Agustus 2025.

Meski begitu, Erick mengakui bahwa dirinya belum mendapatkan informasi yang detail terkait penetapan tarif tersebut dari Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

"Saya belum dapat informasi konkret dari Pak Menko," katanya saat ditemui di DPR RI, Jakarta, Selasa (8/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erick mengatakan bahwa pihaknya akan menjalankan mandat penting untuk menjaga ketahanan energi nasional di tengah dinamika global yang tak menentu serta ancaman tarif 32%. "Dari hasil rapat yang terakhir kan kami, dari BUMN ditugaskan untuk bisa menjaga swasembada energi, salah satunya jangan sampai shock di market apa segala, termasuk investasi di luar negeri melalui Danantara. Itu yang kita sedang fokuskan," katanya.

"Termasuk pengadaan pesawat terbang yang memang kita masih kurang. Jadi baru sampai situ, saya tidak masuk ke tim resmi negosiasi, tapi kita supporting sistem kepada tim negosiasi dari BUMN. Dengan agreement baru," tambahnya.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan memberlakukan tarif resiprokal kepada 14 negara mulai 1 Agustus 2025. Trump telah mengirimkan surat kepada sejumlah pemimpin negara terkait kebijakannya tersebut, termasuk Presiden RI Prabowo Subianto.

Dikutip dari CNBC, Selasa (8/7), surat tersebut menegaskan bahwa tarif baru diperlukan untuk mengoreksi defisit perdagangan AS yang terus-menerus dengan 14 negara tersebut. Dalam media sosialnya, Trump mengunggah surat-surat yang telah dikirimkannya kepada pemimpin sejumlah negara mulai dari Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Kazakhstan, Afrika Selatan, Laos, dan Myanmar.

Pemimpin negara lainnya juga telah dikirimkan surat yakni Bosnia, Herzegovina, Indonesia, Tunisia, Bangladesh, Serbia, Kamboja, dan Thailand. Dalam laporan tersebut, Indonesia akan dikenakan tarif resiprokal 32%. Untuk Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Kazakhstan, dan Tunisia akan menghadapi tarif 25%.

Lebih lanjut, barang-barang Afrika Selatan dan Bosnia akan dikenakan tarif AS 30%. Untuk Bangladesh dan Serbia akan dikenakan tarif 35%, sementara Kamboja dan Thailand ditetapkan untuk tarif 36%. Impor dari Laos dan Myanmar akan dikenakan bea masuk sebesar 40%.

Surat yang ditandatangani Trump dituliskan bahwa AS mungkin akan mempertimbangkan untuk menyesuaikan tingkat tarif baru.

"Tergantung pada hubungan kami dengan Negara Anda," tulis surat tersebut.

Simak juga video: Ekonom Indef Prediksi Efek Buruk Tarif Resiprokal 32% Amerika

(acd/acd)

Read Entire Article