Penulisan Ulang Sejarah Lanjut, Uji Publik Digelar Bareng Pakar

4 months ago 8
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon melakukan uji publik penulisan ulang sejarah Indonesia di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat (Jabar). Uji publik itu digelar bersama pakar.

Diskusi publik digelar di Fakultas Ilmu Kebudayaan Universitas Indonesia, Jumat (25/7/2025). Dia mengatakan forum diskusi ini merupakan langkah awal untuk memperdebatkan sejarah.

"Saya mengucapkan terima kasih. Forum ini adalah satu kick-off dari diskusi publik bahwa tindakan yang tidak kita tutupi di dalam sejarah kita sangat bisa untuk diperdebatkan tetapi ya kita harus menulis sejarah," kata Fadli Zon dalam sambutannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diskusi ini juga turut dihadiri Prof Dr Singgih TriSulistiyono, Prof Dr JajatBurhanudin, dan Prof Dr Agus Suwignyo. Fadli menyebut, setelah 1999, penulisan sejarah berhenti dan tidak ada catatan sejarah dari sisi pemerintah. Contohnya, lanjut dia, pembahasan tentang era pemerintahan presiden.

"Misalnya tidak pernah ada satu pembahasan tentang pemerintahan era pemerintahan Abdurrahman Wahid, pemerintahan Megawati Soekarnoputri, pemerintahan SBY, apalagi yang terakhir adalah pemerintahan Pak Jokowi," ucapnya.

Fadli berharap buku sejarah baru ini akan menampung sejarah Indonesia secara keseluruhan atau menampilkan highlight (sorotan) mengenai era pemerintahan presiden dari masa ke masa.

"Jadi kita berharap dengan adanya buku ini tentu buku ini adalah buku yang sifatnya tidak bisa menampung seluruh sejarah Indonesia secara keseluruhan. Jadi merupakan mungkin highlight (sorotan)," tuturnya.

"Kalau kita menulis sejarah Indonesia secara keseluruhan mungkin perlu 100 jilid ya, mungkin. Tetapi 10 jilid ini paling tidak menjadi sebuah rangka besar untuk menelurkan penulisan-penulisan sejarah berikutnya," tambahnya.

Dia menyebut penulisan ulang sejarah ini juga membuka ruang untuk publik, pemerhati sejarah, dan sejarawan.

"Termasuk juga memberikan ruang sebenarnya bagi publik, bagi sejarawan, atau pemerhati sejarah, bagi para penulis untuk melakukan respons terhadap buku-buku sejarah yang ditulis oleh Kementerian Kebudayaan sekarang ini," tutupnya.

(idn/idn)

Read Entire Article