Tekan Pengangguran, Waka MPR Dorong Kolaborasi Sektor Pendidikan & Usaha

4 months ago 7
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan pentingnya memperkuat kolaborasi di sektor Pendidikan dan dunia usaha. Hal itu bertujuan untuk mencegah meningkatnya pengangguran usia muda.

"Penguatan kolaborasi antar sektor seperti sektor pendidikan dan ekonomi atau dunia usaha harus benar-benar diwujudkan untuk menekan pertumbuhan tingkat pengangguran usia muda di Tanah Air," kata Lestari Moerdijat dalam keterangannya, Jumat (25/7/2025).

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) usia muda masih terbilang tinggi di Indonesia. Dilansir dari Booklet Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2025, angka pengangguran usia muda tercatat 16,16%. Angka itu menunjukkan penurunan sebanyak 0,26% dari Februari tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Capaian tersebut berarti bahwa dari 100 orang penduduk berumur 15 -24 tahun yang sudah masuk angkatan kerja, terdapat sekitar 16 orang yang menganggur.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) dengan jumlah penduduk usia muda Indonesia adalah 44,26 juta orang, jumlah pengangguran usia muda Indonesia diperkirakan 3,6 juta orang.

"Kondisi tersebut menggambarkan transisi dari dunia pendidikan ke dunia kerja tidak berjalan dengan baik. Sehingga para pemuda yang baru lulus dari dunia pendidikan membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan," ujarnya.

Dia berpendapat sejumlah langkah harus diperkuat agar proses transisi dari dunia pendidikan ke dunia kerja dapat berjalan dengan baik.

Menurutnya, selain meningkatkan sejumlah program untuk membangun sistem link and match antara lembaga pendidikan dengan dunia usaha, diperlukan penguatan keterampilan enterpreneurship setiap peserta didik.

Selain secara kualitas dapat memenuhi permintaan dunia kerja, peserta didik juga berpeluang untuk membuka lapangan kerja melalui keterampilan wirausaha yang mereka miliki.

"Mendorong agar para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah dapat membangun ekosistem pendidikan dan dunia usaha yang mampu meningkatkan produktivitas setiap generasi penerus bangsa," tutupnya.

Tonton juga video "Strategi Pemerintah Kurangi Pengangguran Lulusan SMK" di sini:

(akn/ega)

Read Entire Article