13 Anak Korban Sodomi di Garut, Legislator Dorong KemenPPPA Bentuk Satgassus

5 months ago 31
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Anggota Komisi VIII DPR RI, Dini Rahmania, mendorong Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) membentuk Satuan Tugas Khusus (Satgassus) untuk menangani kasus-kasus kekerasan perempuan dan anak yang menonjol. Hal itu disampaikan Dini saat mengomentari kasus oknum imam masjid berinisial IY (53) asal Garut, Jawa Barat, menyodomi 13 anak.

"Saya mendorong agar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), bersama KPAI, lembaga psikologi, dan pendamping hukum, membentuk satuan tugas khusus untuk menangani kasus-kasus semacam ini, terutama di lembaga berbasis keagamaan," kata Dini kepada wartawan, Kamis (12/6/2025).

Ia menyebut pemerintah harus memberikan pemulihan kepada korban secara menyeluruh. Dini tak ingin korban mengalami kerugian dua kali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harus diingat bahwa korban-korban ini tidak boleh menjadi angka statistik semata. Mereka adalah anak-anak yang masa depannya harus tetap kita perjuangkan. Jangan sampai mereka menjadi korban dua kali, pertama karena pelaku, kedua karena abainya negara," tambahnya.

Dini mengecam aksi bejat pelaku terhadap belasan anak. Ia menilai tempat yang semestinya memberikan rasa aman justru menyisakan trauma yang berkepanjangan bagi korban.

"Mendesak agar pelaku dijerat dengan UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) secara tegas. Tidak ada ruang untuk penyelesaian di luar persidangan. Proses hukum harus berjalan sepenuhnya demi memberikan keadilan, efek jera, dan perlindungan maksimal kepada para korban," ungkapnya.

Diketahui, hingga kini korban dalam kasus tersebut diketahui telah bertambah menjadi 13 orang, dari sebelumnya yang berjumlah 10 korban. "13 (korban) kemarin. Mungkin nambah jadi 15. Kalau tidak salah, besok akan saya pastikan," kata Kasat Reskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin.

Aksi bejat IY sendiri diketahui terbongkar usai sejumlah orang tua remaja mengetahui hal tersebut dan melaporkannya ke polisi di akhir Mei 2025 lalu.

Selanjutnya, IY kemudian ditangkap polisi. Di hadapan petugas, IY mengakui semua perbuatannya. Dia mengaku telah melakukan sodomi terhadap belasan anak lelaki sejak 2024.

Para korban diketahui mayoritas masih berumur 10-15 tahunan. Mereka diiming-imingi duit agar mau melayani nafsu biadab oknum guru ngaji tersebut.

IY saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Dia dijerat dengan UU Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara hingga 20 tahun lamanya.

Lihat juga Video 'Perilaku Bejat Ketua RW di Malang Sodomi Sejumlah Anak Tetangga':

(dwr/aud)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article