2 Komunitas yang Bagi-bagi Bir di Event Lari Bandung Didenda Rp 5 Juta

4 months ago 9
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Bandung -

Pemkot Bandung memberikan sanksi denda Rp 5 juta kepada komunitas yang membagikan bir kepada pelari saat acara Pocari Run 2025. Komunitas Free Runners Bandung juga secara sukarela akan melakukan bersih-bersih di area balai kota selama 2 pekan.

Sanksi itu dibacakan langsung Wakil Wali Kota Bandung Erwin di Balai Kota Bandung, Kamis (24/7/2025) . Dua komunitas yang diberi denda, yaitu Free Runners Bandung dan komunitas Pace & Place, sekaligus menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.

"Tadi pemeriksaan sudah dilakukan oleh Satpol PP, dan hasil dari pertemuan tersebut mereka sudah mengakui dan juga ada permohonan maaf. Mereka juga siap mengumumkan pelanggaran di media massa secara terbuka, dan juga pembayaran biaya paksaan penegakan hukum sebesar Rp 5 juta," kata Erwin, dilansir detikJabar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erwin mengungkap, landasan hukum yang digunakan adalah Pasal 2 Perda Nomor 9 Tahun 2019 tentang Ketertiban Umum, Ketenteraman dan Perlindungan Masyarakat. Khusus untuk komunitas Free Runners Bandung, mereka bersedia bekerja sosial dengan bersih-bersih area Balai Kota Bandung selama 2 pekan.

"Untuk Free Runners, tentunya dia akan membuat surat penyataan permohonan maaf, juga permohonan maaf di media masa. Dan mereka dengan sukarela, siap sebagai permohonan maaf, akan membersihkan selama 2 minggu di balai kota," ucap Erwin.

Erwin berharap, kejadian ini tak terulang. Ke depan, ia menginginkan siapapun pihak penyelanggara supaya bisa menaati aturan yang berlaku di Kota Bandung.

"Jangan sampai terjadi kembali. Kami sudah menghimbau kepada pihak Pocari Sweat untuk selalu memperhatikan perizinan, juga kepada pihak-pihak yang terlibat di dalam hal ini harus patuh dan taat kepada peraturan yang ada di Kota Bandung," tegasnya.

Free Runners Di-Black List

Marketing Director PT Amerta Indah Otsuka (Pocari Sweat), Puspita Winawati menyayangkan aksi bagi-bagi bir ini bisa terjadi. Ia memastikan, tindakan itu telah merugikan kredibilitas nama koorporasi karena dilakukan tanpa izin dan pemberitahuan.

"Jadi ini atas inisiatif dari komunitas. Dan untuk hal ini, event ini tentunya bertujuan untuk memberikan kontribusi terhadap kesehatan. Tetapi terjadi hal seperti ini, jadi kami merasa sangat-sangat dirugikan dari segi kredibilitas maupun reputasi dari event itu sendiri," katanya.

Bagaimana pun, pihak penyelenggara merasa menyayangkan aksi bagi-bagi bir ini bisa terjadi. Pocari Sweat pun berencana untuk memasukkan komunitas Free Runners dalam daftar hitam atau blacklist event tahunan.

"Tentunya dengan kejadian seperti ini, ada hal yang akan kami tegaskan. Untuk mungkin Free Runners juga tidak bisa mengikuti acara Pocari selanjutnya," tegasnya.

Baca selengkapnya di sini

(idh/dhn)

Read Entire Article