282 Rumah di Muara Angke Tak Direlokasi Meski Ada Proyek Tanggul Rob Rp 52 M

6 months ago 26
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Pemprov DKI Jakarta membangun tanggul mitigasi banjir rob di Muara Angke, Jakarta Utara (Jakut). Proyek tersebut dipastikan tak akan berimbas pada 282 bangunan rumah warga.

Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta memastikan 282 rumah warga yang terdampak proyek pembangunan tanggul mitigasi banjir rob itu tidak akan direlokasi.

Ketua Subkelompok Pengendalian Rob dan Pengamanan Pesisir Pantai Dinas SDA Jakarta, Achmad Daeroby, menyatakan tanggul dikerjakan di atas badan jalan yang sudah ada, sehingga tidak diperlukan relokasi warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk warga terdampak tidak dilakukan relokasi. Karena pengerjaan tanggul mitigasi dilakukan di badan jalan eksisting," kata Achmad dilansir Antara, Jumat (13/6/2025).

Konsep tanggul mitigasi ini memanfaatkan badan jalan yang ada dengan cara ditinggikan. Pengerjaan tersebut akan membuat struktur jalan berfungsi ganda sebagai akses kendaraan dan tanggul penahan air rob.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung telah meninjau langsung proses pembangunan tanggul tersebut pada Kamis (12/6). Pramono menyebut proyek ini sebagai langkah penanganan jangka menengah yang tengah dilakukan oleh Pemprov DKI.

"Pemerintah Jakarta memulai hal baru untuk penanganan yang bersifat jangka menengah terlebih dahulu," kata Pramono.

Selain itu, Pramono juga mengatakan pembangunan tanggul mitigasi rob dilakukan sebagai bagian dari dukungan Pemprov DKI Jakarta terhadap program Giant Sea Wall yang digagas pemerintah pusat.

Tanggul mitigasi tersebut diketahui memiliki panjang 1,4 kilometer dengan ketinggian mencapai 2,5 meter. Adapun elevasi eksisting kawasan Muara Angke hanya berada di angka 1,8 meter.

Konstruksi ini dirancang untuk menahan air laut yang naik, yang kerap mengakibatkan banjir rob di kawasan pesisir. Pembangunan tanggul itu ditargetkan rampung pada Desember 2025.

Kemudian, Pemprov DKI Jakarta juga berencana menambah panjang tanggul hingga 1 kilometer lagi pada tahun 2026, sehingga totalnya menjadi 2,4 kilometer.

Lihat juga Video: Banjir Rob Muara Angke Sudah Surut, Warga Mulai Beraktivitas

(jbr/imk)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article