4 Penjelasan Kenapa Jogja Disebut Kota Pelajar, Ada Peran Keraton

4 months ago 16
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta - Yogyakarta atau yang sering disebut Jogja dikenal sebagai kota pelajar karena menjadi pusat pendidikan dengan sejarah panjang di Indonesia. Selain itu, Kota Kesultanan ini juga menyimpan kekayaan budaya, sejarah, dan berbagai tradisi yang sangat kental.

Melansir dari detikjogja, julukan Kota Jogja sebagai kota pelajar juga berkaitan dengan perkembangan yang terjadi di beberapa wilayah. Simak 4 poin penjelasan Jogja disebut sebagai Kota Pelajar.

1. Biaya Hidup Relatif Murah

Biaya hidup yang relatif murah di Jogja menjadi alasan masyarakat berminat untuk melanjutkan pendidikannya ke wilayah tersebut. Dukungan yang diberikan oleh pemerintah daerah terhadap sektor pendidikan membuat Jogja semakin menarik untuk dipilih sebagai tempat menimba ilmu.

Selain itu, ketersediaan banyak sekolah-sekolah sampai perguruan tinggi membuat Jogja mendapat julukan kota pelajar. Hal itu juga tidak lepas dari perkembangan pendidikan di Jogja yang begitu pesat.

2. Banyak Institusi Pendidikan Berkualitas

Lebih lanjut, julukan kota pelajar ini juga disertai alasan banyaknya organisasi yang mendirikan sekolah hingga lembaga pendidikan.

Beberapa universitas terkenal yang menjadi daya tarik pelajar dari berbagai daerah antara lain:

  • Universitas Gadjah Mada (UGM): Sebagai salah satu universitas negeri terbaik dan tertua di Indonesia, UGM menjadi pusat studi bagi mahasiswa dari seluruh Indonesia, bahkan luar negeri.
  • Universitas Negeri Yogyakarta (UNY): Universitas ini fokus pada pendidikan guru dan memiliki reputasi baik di bidang pendidikan dan keguruan.
  • Universitas Islam Indonesia (UII): Universitas Islam tertua di Indonesia ini menawarkan pendidikan berkualitas dengan prinsip Islam modern.
  • Institut Seni Indonesia (ISI): Tempat yang menjadi kiblat bagi mahasiswa yang ingin mendalami seni tradisional maupun modern.

Bahkan, pendidikan di Jogja telah dimulai dalam kurun waktu lama. Oleh sebab itu, proses inilah yang mampu menciptakan sejarah tersendiri yang menjadi cikal bakal Jogja disebut sebagai kota pelajar oleh masyarakat Indonesia.

3. Ada Peran Keraton dalam Membangun Pendidikan

Tidak hanya itu, perkembangan pendidikan di Jogja juga tidak lepas dari peran Keraton. Sejak masa kepemimpinan Sultan Hamengkubuwono VII, Jogja menjadi pusat pendidikan yang banyak dijumpai sekolah-sekolah di wilayah ini.

Tidak sampai di situ, dari masa ke masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono IX hingga Sultan Hamengkubuwono X, pendidikan di Jogja mengalami perkembangan. Inilah yang menjadi awal Jogja mampu menjelma sebagai kota pelajar.

4. Ada Gerakan Kebangsaan Pada Masa Kolonialisme

Selain keraton, pada masa kolonialisme, terdapat gerakan yang menjadi salah satu faktor penyumbang julukan kota pelajar melekat pada Jogja. Terdapat sebuah wilayah bernama Kotabaru yang memiliki fasilitas dan bangunan yang terbaik pada masanya. Kemudian, di wilayah tersebut ditinggali oleh orang-orang dari kalangan kelas menengah.

Orang-orang dari kelas menengah tersebut diketahui telah menekuni pendidikan dasar hingga tamat sekolah menengah. Lalu Jogja menjadi wilayah yang ditinggali oleh penduduk Tionghoa hingga menciptakan kehidupan sosial cukup beragam. Dikatakan hal tersebut memicu gerakan sosial yang berkembang menjadi gerakan kebangsaan. Inilah yang menjadi cikal bakal Jogja mendapatkan julukan sebagai kota pelajar.

Sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi Kota Jogja dalam membangun sektor pendidikan di Indonesia, detikcom akan menyelenggarakan ajang penghargaan bertajuk detikJateng-Jogja Awards 2025. Ajang tersebut akan digelar pada 23 Juli 2025 di Wisma Perdamaian Semarang, Jateng.

Ajang ini menghadirkan 23 nominasi penghargaan yang terdiri dari tokoh masyarakat, institusi, pelaku bisnis, serta komunitas yang inovatif dan berkontribusi positif untuk masyarakat Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Penghargaan akan diberikan kepada para penerima anugerah baik itu dari pemerintahan, individu, organisasi kemasyarakatan, BUMD maupun swasta, setelah melewati serangkaian proses panjang yang dinilai oleh tim internal dan dewan redaksi detikcom.

Penilaian akan dilakukan berdasarkan indikator yang telah disepakati, di antaranya Inovasi, Kreativitas, Inspiratif, Dampak, serta Keaktifan.
Awarding Ceremony akan dilaksanakan dengan acara pemberian penghargaan dan hiburan musik dari musisi lokal Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Bagi yang tidak bisa hadir langsung, jangan khawatir karena acara ini akan disaksikan secara live di laman detikcom. Jangan sampai ketinggalan ya detikers! (akd/akd)