Akal-akalan Pembunuh Istri di Serang Pura-pura Nangis di Hadapan Jezanah Korban

6 months ago 35
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Pria di Walantaka, Kota Serang, Banten, bernama Wadison Pasaribu (32) membunuh istrinya, PS (33), lalu merekayasa kejadian seolah-olah korban perampokan. Wadison pun sempat menangis di hadapan jenazah istrinya dan di depan polisi serta wartawan.

Aksi Wadison menangis di depan jenazah istrinya sempat viral di media sosial. Dalam video yang dilihat detikcom, Wadison tampak histeris di depan jenazah PS.

Beberapa anggota keluarga mencoba menenangkannya dengan mengelus kepala. Wadison juga terlihat sempat meraba-raba sebuah gaun perempuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah kasus penemuan mayat pada Minggu (1/6/2025) diselidiki, polisi menyebutkan Wadison sebagai pelaku pembunuhan karena ingin menikah dengan perempuan lain dan merasa sakit hati. Polisi mengatakan tangisan Wadison di depan jenazah istrinya adalah palsu untuk memuluskan sandiwara yang ia bangun.

"Pura-pura, bagian dari rekayasa. Dia nangis kayak gitu," ujar Kasie Humas Polresta Serang Kota, Ipda Raden M Maulani, Kamis (5/6).

Wadison juga menangis saat Polresta Serang Kota merilis kasus tersebut. Ia ditampilkan dengan penutup wajah balaclava dan mengaku menyesali perbuatannya.

"Saya menyesal. Istri saya tidak mau berhubungan badan dengan saya," ujar Wadison sambil terisak.

Motif Pembunuhan

Wadison Pasaribu (32) tega membunuh istrinya karena ingin menikah lagi dan merasa sakit hati disebut 'mokondo'.

Kapolresta Serang Kota Kombes Yudha Satria mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (31/5), pukul 23.30 WIB. Menurut dia, pelaku telah merencanakan pembunuhan saat korban sedang tertidur.

"Motif pelaku menghabisi nyawa istrinya adalah karena ingin menikahi perempuan lain. Ia juga ingin mendapatkan hak asuh anak. Menurutnya, jika bercerai, hak asuh akan jatuh kepada istrinya. Maka, dia berpikir harus menghabisi istrinya agar bisa mengasuh anak mereka," ujar Yudha di Mapolresta Serang Kota.

Menurut Yudha, korban sebelumnya sudah mengetahui adanya hubungan antara suaminya dan perempuan lain. Namun, pada malam kejadian, tidak ada pertengkaran.

"Korban memang sudah mengetahui adanya perselingkuhan, tapi malam itu tidak ada pertengkaran yang bisa langsung memicu terjadinya pembunuhan," jelasnya.

Bahkan, menurut Yudha, pasangan suami istri itu sempat berhubungan badan sebelum pembunuhan terjadi. Namun ada ucapan korban yang dianggap menyakitkan oleh pelaku.

"Setelah berhubungan, korban merasa lapar dan meminta suaminya memesan makanan. Namun pelaku menolak. Kemudian korban berkata bahwa pelaku hanya ingin uangnya, dan menyebut kata 'mokondo'. Kata-kata itu menyinggung perasaan pelaku," tutup Yudha.

Tonton juga "Suami Bunuh Istri gegara Cemburu, Warga Emosi" di sini:

(aik/wnv)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article