Andra Soni Pastikan Tak Akan Tambah Kuota Kelas SMA/SMK Negeri di Banten

4 months ago 19
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Gubernur Banten Andra Soni menyampaikan tidak akan menambah kuota kelas atau rombongan belajar (rombel) pada SMA dan SMK negeri. Menurut dia, hal tersebut adalah aturan dari pemerintah pusat dan dianggap sudah ideal.

Diketahui, kuota untuk satu rombel adalah 36 siswa. Sementara itu, proses seleksi atau masa sistem penerimaan murid baru (SPMB) untuk sekolah negeri sudah selesai.

"Itu kan memang regulasi dari pemerintah pusat. Dan ruang kelas kita memang didesain hanya 8 x 9 ukurannya," ujar Andra di Kota Serang, Rabu (16/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andra mengaku memahami orang tua yang ingin anaknya bersekolah di sekolah negeri, tetapi tidak diterima. Pemprov Banten, menurut dia, memiliki solusi agar masyarakat yang terkendala biaya tidak putus sekolah meski tak diterima di SMA/SMK negeri.

"Pertama, saya memahami bahwa orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya. Orang tua ingin anaknya sekolah di negeri. Itu salah satunya karena alasan biaya. Dulu tidak ada solusi, dan setiap tahun ada anak putus sekolah," ucapnya.

"Alhamdulillah, tahun ini kita punya solusi, yaitu sekolah gratis. Ini yang harus kita manfaatkan. Dan saya punya keyakinan, saat ini kita manfaatkan dengan baik," katanya.

Ia menyebutkan, sampai saat ini, masyarakat antusias terhadap sekolah gratis. "(Peminat) tinggi, tinggi sekali. Cek aja di lapangan," ujarnya.

Menurut dia, sekolah swasta sudah punya kesepakatan dengan pemerintah untuk meningkatkan kualitas. Pemerintah pun akan tetap mengevaluasi program sekolah gratis yang diikuti oleh 811 SMA, SMK, dan SKh.

"Kita ada MoU-nya, dan sudah disepakati. Salah satunya adalah bagaimana terus meningkatkan kualitas. Ini kan tahun pertama, dan kita akan evaluasi terus," ujarnya.

Simak juga Video: Mensos Tegaskan Ijazah Sekolah Rakyat Setara dengan Sekolah Formal

(aik/wnv)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article