Anggota DPR Kecam Imam Masjid Sodomi 13 Anak, Singgung Kebiri Tak Cukup

6 months ago 40
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Anggota Komisi VIII DPR, Maman Imanulhaq, mengecam imam masjid inisial IY di Garut, Jawa Barat, yang diduga menyodomi 13 anak di bawah umur. Maman meminta pelaku ditindak tegas oleh aparat penegak hukum.

"Saya justru sangat prihatin ya, gunung es pelecehan seksual terutama kepada anak-anak ini muncul di tempat-tempat yang berbasis keagamaan. Baik itu pesantren, masjid, lalu juga ada rumah tahfiz kasus Bandung," kata Maman di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2025).

Maman mengatakan sistem sekolah berbasis keagamaan seperti pesantren harus lebih terbuka. Maman mengingatkan orang tua tidak terlalu percaya kepada pihak mana pun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah, justru kita hari ini mempertanyakan sampai sejauh mana penanganan hukum dari kasus-kasus yang terdahulu, yang kedua lemahnya edukasi, yang ketiga saya melihat bahwa ada pola-pola yang terlalu tertutup dari, mohon maaf, oknum-oknum pemuka agama itu yang harus diingatkan oleh kita," ujar politikus PKB ini.

"Makanya, saya mendukung program untuk pesantren lebih terbuka, lebih bisa diakses oleh masyarakat, publik dan edukasi terutama terhadap orang tua jangan terlalu percaya kepada siapa pun," tambahnya.

Maman menyebut hukuman kebiri pun tak cukup untuk memberikan rasa jera bagi pelaku. Maman menilai pelaku bisa menggunakan cara apapun untuk melakukan aksi penyimpangannya.

"Saya rasa orang di kebiri pun kalau dia memang predator, dia akan melakukan kekerasan seksual tidak lewat burungnya, dengan cara yang lebih keji. Jadi kebiri itu sebenarnya bukan jawaban, bukan hanya jawaban, tapi hukuman keras," katanya.

Maman kemudian menyoroti anggaran yang minim bagi kementerian yang menangani langsung korban pelecehan. Ia tak ingin kejahatan seksual itu hanya berakhir damai atau diselesaikan di bawah meja.

"Mengecam habis predator meminta aparat lebih tegas, meminta masyarakat juga jangan menghentikan kasus ini di bawah meja hanya karena soal aib keluarga. Dan yang ketiga memang membekali anak-anak kita untuk lebih paham bahwa kekerasan seksual itu sangat akan membuahkan trauma yang berkepanjangan," katanya.

Dilansir detikJabar, polisi masih mendalami kasus dugaan aksi sodomi yang dilakukan oknum imam masjid asal Garut terhadap anak di bawah umur. Saat ini anak lelaki yang menjadi korban dalam dugaan aksi sodomi berjumlah 13 orang.

"Kita sudah melakukan pemeriksaan sejauh ini terhadap 13 orang anak korban yang melapor," ucap Kasat Reskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin, dilansir detikJabar, Selasa (10/6).

Aksi sodomi yang diduga dilakukan IY ini terungkap setelah sejumlah orang tua korban yang mendengar cerita dari anak-anaknya melaporkan aksi bejat IY ke polisi akhir Mei 2025.

IY kemudian langsung diciduk polisi di rumahnya, yang berlokasi di Kecamatan Cikajang, Garut, tanpa perlawanan tak berselang lama setelah dipolisikan orang tua korban.

Lihat juga video: Sederet Fakta Predator Seks Cabuli-Sodomi 35 Anak di Pasaman Sumbar

Saksikan Live DetikSore:

(dwr/rfs)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article