BPBD: Peringatan Bencana BMKG Belum Jadi Prioritas di Beberapa Wilayah Banten

5 months ago 22
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten menyampaikan beberapa wilayah belum menjadikan peringatan dari BMKG sebagai prioritas dalam mitigasi bencana. Akibatnya, terjadi banjir dan bencana lain yang sebenarnya bisa dicegah.

"Kita sudah melihat dengan mata kepala sendiri, prediksi yang disampaikan BMKG ternyata nyata adanya," ucap Kepala BPBD Provinsi Banten, Nana Suryana, di Kota Serang, Kamis (19/6/2025).

"Tapi memang di beberapa lokasi, ini belum menjadi prioritas mitigasi. Harusnya, informasi yang disampaikan BMKG dijadikan dasar kita dalam melakukan mitigasi," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, BMKG telah mengeluarkan peringatan potensi cuaca ekstrem pada 15-18 Juni. Pada 17 Juni, hujan deras disertai angin kencang terjadi sore hingga malam di beberapa wilayah, seperti Kabupaten Serang dan Kabupaten Lebak, yang mengakibatkan banjir.

"Kalau kita lihat kejadian berulang di suatu tempat, ini mengindikasikan bahwa penanganan belum maksimal. Padahal, dari sisi intensitas hujan, dari dulu sampai sekarang sama saja," katanya.

Untuk banjir yang terjadi di Serang dan Rangkasbitung, menurut Nana, disebabkan buruknya sistem drainase. Saluran air tidak mampu menampung debit air hujan.

"Kalau kita perhatikan di Rangkas dan Serang, sistem drainasenya kurang bagus. Artinya, tidak mampu menampung volume atau debit air yang dihasilkan dari hujan," ujar Nana.

Ia pun mengingatkan agar Pemda lebih memperhatikan peringatan dari BMKG. Pemerintah daerah, termasuk BPBD kabupaten/kota, harus sigap dalam melakukan langkah mitigasi.

"BMKG ini, kalau dalam manajemen bencana, posisinya pada tahap pra-bencana. Artinya, fungsinya adalah kesiapsiagaan. Ini penting. Bukan hanya saat bencana terjadi, tapi yang lebih penting adalah ketika ada informasi awal dari BMKG, Pemda bisa langsung melakukan aksi nyata," ujarnya.

Simak juga Video Kepala BMKG: Peringatan Dini Tak Boleh Padam karena Bergantinya Pemimpin

(aik/whn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article