Bullying Berujung Maut di Garut, Komisi X DPR Dorong Evaluasi Kurikulum

4 months ago 11
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian menyoroti kasus perundungan terhadap seorang siswa di Garut yang berujung bunuh diri. Lalu mendorong evaluasi kurikulum pendidikan.

"Terkait kekerasan di SMA Garut ini, kami mendorong pendekatan restorative justice dan pemulihan psikososial bagi korban serta keluarga korban," kata Lalu kepada wartawan, Rabu (22/7/2025).

"Sosialisasi intens tentang bahaya bullying dan penguatan peran masyarakat, termasuk orang tua dan media, harus terus digalakkan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Lalu menilai evaluasi kurikulum pendidikan perlu dilakukan. Menurut dia, pendidikan antikekerasan perlu diterapkan untuk mencegah peristiwa serupa terulang.

"Langkah-langkah ini juga dibarengi dengan evaluasi pelaksanaan kurikulum pendidikan, untuk memastikan nilai-nilai antikekerasan dan Pancasila tertanam kuat di kalangan siswa," ujarnya.

Lebih lanjut, Lalu menyoroti implementasi dari regulasi Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan. Dia juga menilai perlu pembentukan dan penguatan Satgas Anti Bullying di setiap sekolah.

"Kasus kekerasan di sekolah, tentu harus ditangani dengan kolaborasi berbagai pihak, dengan KPAI dan pemerintah daerah. Pengawasan dan respons terhadap kasus kekerasan terhadap anak sekolah, harapan kita dapat dimaksimalkan dengan kerja sama itu," tuturnya.

Sebelumnya, kasus seorang siswa SMAN 6 Garut, Jawa Barat, yang bunuh diri setelah diduga menjadi korban perundungan atau bullying berbuntut panjang. Kepala SMAN 6 Garut kini dinonaktifkan sementara.

Surat itu diterbitkan oleh Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XI atas rekomendasi dari BKD Jawa Barat. Selama proses ini berlangsung, Dinas Pendidikan Jabar akan menunjuk Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah sebagai pengganti sementara.

"Untuk proses pendalamannya ditargetkan selama kira-kira satu minggu, dan Tim Disiplin Pegawai dari BKD Jabar juga sudah mulai bekerja untuk mendalami administrasi kepegawaiannya sejak kemarin," kata Kepala BKD Jabar Dedi Supandi, dilansir detikJabar, Sabtu (19/7).

Penonaktifan tersebut dilakukan untuk mempercepat proses pendalaman dan pemeriksaan internal. Dedi menyebutkan ada beda pendapat antara pihak orang tua dan sekolah terkait perundungan.

Lihat juga video: MPLS Cara Jitu Hapus Bullying di Sekolah

(amw/gbr)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article