Cak Imin Usul Gubernur Ditunjuk Pusat, Golkar Sebut Perlu Perbanyak Opsi

4 months ago 8
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Sekjen Partai Golkar Sarmuji menilai usulan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin terkait dua pola pilkada perlu diperbanyak. Sarmuji menilai penunjukan langsung gubernur oleh pusat akan menghilangkan keterlibatan daerah.

"Kita perlu memperbanyak opsi. Rasanya, kalau ditunjuk langsung oleh pusat, keterlibatan daerah menjadi nihil," kata Sarmuji kepada wartawan, Jumat (25/7/2025).

"Akan lebih bagus tetap ada keterlibatan representasi masyarakat daerah," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait potensi berkurangnya money politics dengan penunjukan langsung, Sarmuji menegaskan pilkada tak hanya persoalan uang. Namun dia menekankan pilkada merupakan keterlibatan emosional dengan masyarakat.

"Pilkada bukan hanya soal uang. Tapi juga tentang keterikatan emosional dengan masyarakat daerah. Keterikatan itulah yang melahirkan keberpihakan. Apa pun sistemnya, keberpihakan terhadap masyarakat daerah tidak boleh hilang," ujarnya.

Sarmuji pun mengaku setuju dengan saran Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR Puan Maharani agar partai politik duduk bersama dan mendiskusikan usulan-usulan yang muncul pasca-putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang pemisahan pemilu.

"Sangat perlu (diskusi bersama), paling tidak bisa menyamakan frekuensi terlebih dahulu," tuturnya.

Sebelumnya, Cak Imin menanggapi terkait ide pemilihan kepala daerah. Cak Imin mengatakan ada dua hal yang menjadi kesimpulan PKB dalam pengkajian ulang pemilihan kepala daerah secara langsung.

"Jadi sebetulnya hasil pertemuan NU di beberapa kali munas, musyawarah nasional memerintahkan kepada PKB untuk mengkaji ulang pemilihan kepala daerah secara langsung. Satu, kesimpulannya seluruh kepala daerah habis biaya mahal untuk menjadi kepala daerah, yang kadang-kadang tidak rasional. Yang kedua, ujung-ujungnya pemerintah daerah juga bergantung pada pemerintah pusat dalam seluruh aspek, belum bisa mandiri atau apalagi otonom," kata Cak Imin di JCC Senayan, Rabu (23/7).

(amw/rfs)

Read Entire Article