Cerita Guru TK di Pulau Saparua Mampu Pertahankan Sekolah Berkat PNM

6 months ago 31
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Menjadi guru di pulau kecil bukanlah perkara mudah. Tapi bagi Selly, perempuan asal Pulau Saparua, Maluku, menjadi pendidik anak-anak adalah panggilan hati. Meski di tengah keterbatasan fasilitas dan tantangan ekonomi, semangat Selly untuk mempertahankan sekolah kecilnya agar tak pernah padam.

Ia membuka sekolah TK Sintiche secara gratis dan mengajar anak-anak dari keluarga yang kurang mampu. Ibu Selly bukan hanya mengajar, tapi juga berjuang sendiri membiayai operasional sekolah.

Di tengah keterbatasan dana dan minimnya dukungan, ia memutuskan untuk memulai warung kecil demi bisa tetap membayar kebutuhan operasional sekolah, membeli perlengkapan belajar, hingga membayar upah pengajar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada masa di mana saya hampir menyerah. Tapi saya pikir, kalau saya berhenti, anak-anak ini mau sekolah di mana?," tutur Selly dalam keterangan tertulis, Rabu (4/6/2025).

Berkenalan dengan PNM menjadi titik balik keberlanjutan hidup dan sekolahnya. Pada tahun 2022, PNM hadir di Pulau Saparua sebagai satu-satunya pembiayaan yang dapat dijangkau oleh ibu-ibu prasejahtera. Melalui program Mekaar, Selly mendapatkan akses modal dan pelatihan usaha.

Ia mulai berjualan makanan dan kebutuhan rumah tangga, pelan-pelan mengumpulkan penghasilan tambahan untuk menopang biaya sekolah.

Kini, usaha Selly terus berkembang. Ia bukan hanya bisa mempertahankan sekolahnya, tapi juga menampung anak-anak nasabah PNM Mekaar lainnya untuk bersekolah. Semangat Selly menular, dari satu pulau kecil ke hati banyak orang.

Sementara itu, Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengapresiasi perjuangan ibu-ibu nasabah PNM Mekaar yang peduli dengan sekitar. Arief percaya setiap langkah kecil para ibu dapat menjadi lompatan besar bagi keluarga, lingkungan dan masa depan.

"Terima kasih telah menjadi inspirasi, perjuangan ibu adalah semangat bagi kami. PNM akan terus berupaya hadir, menemani, mendampingi dan membuka akses pembiayaan dan pemberdayaan bagi perempuan tangguh yang selama ini sulit mendapat kesempatan," ujar Arief.

Kisah Selly adalah satu dari banyak cerita di balik program PNM yang menguatkan perempuan-perempuan Indonesia untuk terus maju. Bahwa di balik peran seorang guru di pulau terpencil, ada kekuatan besar yang bisa mengubah masa depan anak-anak.

Simak Video 'Dari Modal Usaha Hidupkan Pendidikan Anak Bangsa':

(akd/akd)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article