Cerita Ortu Antar Anak Hari Pertama Sekolah hingga Rebutan Kursi Paling Depan

4 months ago 17
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Hari pertama masuk sekolah tahun ajaran 2025/2026 penuh cerita, termasuk untuk orang tua. Ada yang rebutan kursi hingga sekadar mengantar karena pihak sekolah punya kebijakan dalam mengatur posisi duduk siswa.

Salah satunya orang tua siswa di SDN Pengadilan, Jalan Tarumanagara, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Sejumlah ortu terlihat sudah memadati lingkungan sekolah sejak pukul 06.00 WIB, demi memastikan anak mereka mendapatkan bangku paling depan di kelas.

"Ini pertama kali anak saya masuk sekolah. Saya sengaja datang lebih awal supaya anak saya bisa duduk di kursi depan. Anak saya juga semangat sekali, dari tadi sudah nggak sabar mau ke sekolah," kata Nuraisyah (41), orang tua dari siswa baru kelas 1C, dilansir detikJabar, Senin (14/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begitu gerbang dibuka, dia langsung membawa anaknya masuk kelas dan menempatkan tas dan botol minum anaknya di bangku paling depan.

"Posisi menentukan prestasi," kata Nuraisyah ihwal penempatan anaknya di bangku paling depan.

Cerita Faisal Antar Anak SMPN 2 Makassar

Hari pertama masuk sekolah tampak berbeda dari biasanya di SMP Negeri 2 Makassar, Sulawesi Selatan. Terlihat beberapa ayah mengantar hingga menunggu anak-anak mereka memulai masa pengenalan lingkungan sekolah atau MPLS 2025.

Salah satunya Faisal, seorang karyawan hotel di Makassar yang tampak menunggu anaknya, Muh Raka Aditya selesai mengikuti MPLS. Faisal mengaku antusias dengan edaran gerakan ayah mengantar anak sekolah yang digaungkan pemerintah.

"Sebenarnya bagus juga, bukan kewajiban sih, tapi kalau memang dimaksudkan, harus," kata Faisal, dilansir detikSulsel, Senin (14/7/2025).

Bagi Faisal, edaran keterlibatan ayah di sekolah sangat penting. Hal ini untuk mendorong kesadaran peran ayah terhadap perkembangan pendidikan anak.

"Biar orang tuanya, dalam hal ini bapaknya, lebih care tentang perkembangan anaknya sekolah. Kalau saya sih itu memang harus," ujarnya.

Cara SDN 200 Palembang Cegah Rebutan Kursi

Di SD Negeri 200 Palembang di Jalan Meranti, Kelurahan Kemas Rindo, Palembang, tak ada rebutan kursi seperti tahun-tahun sebelumnya. Pihak sekolah menetapkan pembagian kursi berdasarkan tinggi badan dan postur fisik siswa.

Anak-anak yang bertubuh kecil atau pendek akan duduk di barisan depan, sementara yang memiliki postur lebih tinggi ditempatkan di bangku bagian belakang. Tujuannya agar seluruh siswa dapat melihat papan tulis dengan jelas tanpa terhalang teman di depannya, serta untuk menciptakan suasana kelas yang lebih tertib dan nyaman sejak hari pertama.

Salah satu wali murid, Desi, menyambut baik kebijakan tersebut. Ia mengaku lega dan senang dengan sistem baru yang diterapkan sekolah karena tidak perlu lagi datang pagi-pagi sekali demi mendapatkan bangku depan untuk anaknya.

"Saya rasa ini sangat bagus. Anak saya juga jadi tidak stres. Guru sudah atur tempat duduk sesuai tinggi badan, jadi tidak ada lagi yang iri atau kesal karena tidak dapat duduk di depan," ujar Desi seperti dilansir detikSumbagsel.

Baca selengkapnya di sini, di sini, dan di sini.

Lihat juga Video 'Seberapa Penting Gerakan Antar Anak ke Sekolah Bagi Para Ayah?':

(idh/imk)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article