Co-Founder Tumbuh Institute Prof Dr Robet Dikukuhkan Jadi Guru Besar UNJ

5 months ago 24
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Akademisi sekaligus Co-Founder Tumbuh Institute, Prof Dr Robet MA dikukuhkan sebagai Guru Besar Filsafat Sosial di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Pengukuhan ini menandai puncak perjalanan akademik dan pengakuan atas dedikasi serta kontribusinya yang signifikan dalam bidang ilmu pengetahuan.

Pengukuhan Prof Robet atau yang dikenal Robertus Robet ini digelar pada Kamis, 12 Juni 2025. Pengukuhan ini dihadiri oleh sejumlah akademisi, pejabat negara, serta pegiat sosial dan lingkungan.

Dalam pidato ilmiahnya yang mengusung tajuk 'Dari Emansipasi ke Ekosipasi: Politik Ekologi dan Kewargaan Baru Indonesia', Prof Robet menyodorkan sebuah terobosan intelektual yang berani, membongkar konsep emansipasi klasik yang antroposentris, dan menggantinya dengan visi baru bernama ekosipasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Emansipasi telah gagal menjawab tantangan zaman, karena terlalu terpusat pada manusia dan mengabaikan bahaya kiamat antropologis akibat krisis ekologi," ujar Robet.

Salah satu poin penting dalam orasinya, Prof Robet merumuskan kembali nasionalisme Indonesia ke dalam bentuk baru yang disebutnya sebagai 'eko-nasionalisme'. Di dalamnya, alam diposisikan sebagai warga negara dengan hak dan martabat setara, bukan sekadar objek pembangunan atau pusaka budaya.

Lebih lanjut, Prof Robet juga mengangkat gagasan degrowth, yaitu demokratisasi pertumbuhan dengan cara menghentikan ekspansi produksi dan konsumsi yang merusak, serta mengutamakan koeksistensi, keadilan distribusi, dan regenerasi ekologi.

Dalam pengukuhannya tersebut, dosen Sosiolog UNJ itu juga memperkenalkan istilah eko-nasionalisme, bentuk baru nasionalisme yang memposisikan alam sebagai entitas politik dan hukum yang memiliki hak setara dengan manusia. Dalam konteks ini, gunung, sungai, pohon, dan laut bukan hanya pusaka atau sumber daya, tetapi warga negara yang harus dihormati, didengarkan, dan dilindungi.

Menutup orasinya, Prof Robet menyodorkan solusi praktis atas krisis ekologis yang kian mengancam dunia, lewat degrowth atau demokratisasi pertumbuhan. Ia menyerukan perlunya membatasi konsumsi dan produksi yang eksploitatif, serta membangun koeksistensi antara manusia dan alam melalui redistribusi sumber daya, dekomodifikasi layanan publik, dan penguatan ekonomi komunitas.

"Kita tidak sedang kekurangan kemajuan, tapi kekurangan keberanian untuk mendefinisikan ulang apa itu kemajuan. Degrowth bukan kemunduran, tapi jalan baru menuju keberlanjutan yang adil," ujar Prof. Robet.

Lihat juga Video Guru Besar UI: Intervensi Menkes Beri Dampak Serius dan Mengkhawatirkan

(mea/imk)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article