Di DPR, Mensos Jelaskan DTSEN Jadi Solusi Masalah Bansos Salah Sasaran

4 months ago 17
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan sebanyak 45% penerima bantuan sosial (bansos) tak tepat sasaran. Sebab itu, Gus Ipul mengatakan saat ini program pemerintah akan didasari pada Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).

Hal itu disampaikan Gus Ipul dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa (15/7/2025). Gus Ipul mulanya mengatakan, berdasarkan data Dewan Ekonomi Nasional (DEN), besaran subsidi dan bansos Rp 500 triliun.

"Di situ jelas, PKH dan sembako, PIP, untuk gas 3 kg, BBM, listrik, bansos, dan subsidi lainnya," kata Gus Ipul.

"Ditengarai ini yang menarik, untuk PKH dan sembako misalnya itu, 45% mistarget atau salah sasaran. Jadi hampir bansos dan subsidi sosial kita itu ditengarai tidak tepat sasaran," sambungnya.

Sebab itu, menurut dia, Presiden Prabowo Subianto pun menerbitkan Inpres Nomor 4 Tahun 2025 tentang Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Dia mengatakan nantinya program-program pembangunan akan didasarkan pada data yang dihimpun dalam DTSEN.

"Ini adalah suatu sejarah baru buat Indonesia, di mana kita itu diwajibkan baik kementerian lembaga atau pemerintah daerah menjadikan DTSEN sebagai satu-satunya sumber untuk melakukan melaksanakan program-program pembangunan," paparnya.

Namun dia mengatakan terdapat beberapa konsekuensi dari penggunaan DTSEN. Gus Ipul menyampaikan DTSEN bersifat dinamis.

"Mulai tahun 2025 bansos kita salurkan dengan menggunakan data terbaru yang dimutakhirkan setiap 3 bulan sekali, ini untuk memberikan penjelasan tentang penggunaan DTSEN ini, mengikuti Inpres Nomor 4 Tahun 2025," katanya.

Konsekuensi lain ialah Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK) keluar dari penerima bansos. Dia mengatakan ada PBI JK keluar dan ada pula yang menggantikan.

"Siapa yang keluar? Yang inclusion error, yang masuk daftar negative list, yang bansosnya disalahgunakan seperti judol, misalnya, yang mungkin sudah sejahtera atau graduasi atau naik kelas," jelas dia.

"Siapa yang masuk? Tang exclusion error yang selama ini nggak dapat padahal mestinya berhak, dan sesuai dengan kriteria program," sambungnya.

Lebih lanjut, Gus Ipul meyakini akan ada pihak-pihak yang memprotes terkait penerima bansos tersebut. Dia mengatakan bagi pihak yang ingin memprotes dapat mengajukan sanggahan melalui aplikasi cek bansos.

"Ada mitigasi risiko, terjadi protes bagi mereka yang awalnya menerima bansos akhirnya tidak menerima bansos. Mitigasi, dipersilakan mengajukan usulan atau sanggahan melalui aplikasi cek bansos," paparnya.

Simak juga Video: Masalah BPJS-Penerima Bansos Terlibat Judol Dibahas Cak Imin-Prabowo

(amw/fca)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article