Dukung Gelaran AMI Awards 2025, Menbud Bicara Potensi Industri Musik RI

6 months ago 31
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards kembali digelar tahun ini. Tahun ini, kerja sama AMI Awards dengan Kementerian Kebudayaan memasuki tahun ketiga.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan AMI Awards telah menjadi cermin dari dinamika, dan semangat zaman dalam industri musik Indonesia.

"Selama tiga dekade, kita telah menyaksikan transformasi besar dalam lanskap musik Tanah Air, dari era kaset dan CD, era digital, dan platform media sosial. Satu hal yang tidak pernah berubah adalah kekuatan musik sebagai bahasa yang melampaui batas, menyatukan kita dalam keberagaman, menyalurkan ekspresi, sekaligus memperkuat identitas kita sebagai bangsa," ujar Fadli dalam keterangan tertulis, Kamis (5/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini disampaikannya dalam taklimat media yang berlangsung di Gedung A Kementerian Kebudayaan, Kamis (5/6/2025).

Hampir tiga dekade, AMI Awards mencatatkan peningkatan yang cukup signifikan. Hingga tahun 2024, tercatat ada 5.049 lagu yang didaftarkan dalam Anugerah Musik Indonesia. Peningkatan ini menjadi bukti terbukanya ruang ekspresi untuk semua genre, kelompok, dan identitas budaya.

Terkait ekosistem musik Tanah Air yang terus bertumbuh, Fadli mengatakan potensi musik sebagai salah satu instrumen utama dalam soft power Indonesia.

"AMI yang berjalan selama 28 tahun ini adalah Grammy Awards versi Indonesia, AMI telah melahirkan apresiasi dan stimulus bagi musisi Indonesia dengan mewadahi berbagai genre musik," ucap Fadli.

Pada kesempatan tersebut, Fadli juga menggarisbawahi pentingnya ruang untuk musik tradisi dan musical play. Ia pun menyinggung keroncong dan dangdut yang banyak diminati dan dinikmati masyarakat internasional.

Tak hanya itu, Fadli juga menegaskan kembali pentingnya musik khas Indonesia untuk mendapatkan perhatian diiringi tempat pertunjukan yang kini lebih memadai.

Ke depannya, Kementerian Kebudayaan akan terus berupaya memperkuat ekosistem musik nasional sebagai binding power atau kekuatan yang mempersatukan bangsa. Pasalnya, kontribusi para musisi nasional melalui karya dan kreasi, berdampak besar dalam memperkuat ekosistem musik Tanah Air.

Hadirnya penyelenggaraan AMI Award pun diharapkan dapat makin memperluas akses masyarakat terhadap produksi dan distribusi musik, baik melalui platform digital maupun media sosial.

Sementara itu, Ketua Umum Yayasan AMI, Candra Darusman menyampaikan adanya dua kategori baru dalam penyelenggaraan AMI Awards 2025, yaitu musik kontemporer dan vocal director.

Adapun kehadiran dua kategori baru ini berangkat dari pentingnya meningkatkan perhatian atas pertumbuhan musik kontemporer Tanah Air dan peran para guru dan pelatih vokal yang belum terangkat secara masif.

"Melalui dua kategori tambahan ini, diharapkan dapat meningkatkan perhatian kita atas perkembangan musik kontemporer. Melalui kerja sama yang baik dengan Kementerian Kebudayaan, kita harapkan dapat menghasilkan luaran dan pendaftar yang eksponensial," jelas Candra.

Di sisi lain, tim sidang kategorisasi AMI, Syaharani menyampaikan kehadiran AMI memicu kreativitas para musisi agar dapat berkarya lebih giat dan memiliki mutu musik yang mewakili wajah Indonesia, baik di negara sendiri maupun internasional.

Menurutnya, kerja sama sinergis bersama Kementerian Kebudayaan yang berjalan baik ini berimplikasi pada perkembangan musik Indonesia yang berkelanjutan.

Sebagai informasi, pendaftaran lagu AMI 2025 sudah dibuka mulai 27 Mei hingga 5 Juli 2025 dengan periode rilis 1 Juli 2024 sampai 30 Juni 2025. Pendaftaran dapat dilakukan melalui manage.ami-awards.com/label. Adapun pendaftaran secara daring adalah proses pengajuan lagu yang selanjutnya akan masuk ke tahap kategorisasi.

Dalam taklimat media ini, Fadli turut didampingi Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha Djumaryo, serta hadir di antaranya Inspektur Jenderal Kementerian Kebudayaan, Fryda Lucyana; Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan, Endah T.D. Retnoastuti; Direktur Film, Musik, dan Seni, Syaifullah Agam.

Hadir pula Direktur Bina Sumber Daya Manusia, Lembaga, dan Pranata Kebudayaan, Irini Dewi Wanti; Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik, Ibnu Hamad; Staf Khusus Menteri bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional, Nissa Rengganis; serta jajaran pengurus AMI dan Kementerian Kebudayaan.

Tonton juga "Fadli Zon Ingin Penulisan Ulang Sejarah Bermuatan Tone Positif" di sini:

Read Entire Article