Eddy Soeparno Apresiasi MoU Listrik Surya Indonesia-Singapura

6 months ago 25
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PAN, Eddy Soeparno menyambut gembira penandatanganan MoU terkait ekspor listrik bersih antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Singapura. Menurut Eddy, kesepakatan kedua negara ini merupakan tonggak baru dalam pengembangan Energi Terbarukan (EBT) dan ekonomi rendah karbon di Indonesia.

"Saya memberikan apresiasi kepada Pak Bahlil dan jajaran Kementerian ESDM yang secara cepat menangkap peluang untuk pengembangan sektor energi terbarukan serta low carbon business di Indonesia melalui ekspor listrik dan industri CCS (Carbon Capture Storage)," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (16/6/2025).

Sebelumnya, kesepakatan itu dibuat untuk pengiriman listrik yang berasal dari energi tenaga surya di Kepulauan Riau (Kepri) dan Riau, serta penyimpanan karbon Singapura ke Indonesia atau CCS, Jumat (13/06).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain menyerap tenaga kerja, MoU ini juga menghasilkan devisa dan membangun industri panel surya serta industri pendukung EBT lainnya, penandatanganan MoU tersebut meneguhkan Indonesia sebagai negara yang serius melakukan dekarbonisasi terhadap perekonomiannya.

"Kebutuhan listrik Singapura yang bersumber dari EBT sangat besar dan Indonesia adalah negara yang memiliki kedekatan geografis dan sumber energi surya yang diperlukan negara tetangga kita. Selain itu, sumber panas bumi di wilayah Sumatera Barat juga bisa dikembangkan untuk menambah pasokan listrik ke Singapura. Kesediaan negara jiran ini membeli sumber listrik EBT dengan tarif yang menjanjikan, tentu menarik bagi investor domestik kita," lanjut Doktor Ilmu Politik UI ini.

"Di lain pihak, potensi penyimpanan karbon Indonesia sebesar 600 gigaton, yang merupakan terbesar di kawasan Asia, juga membuka peluang pendapatan negara dan penyerapan tenaga kerja ketika negara-negara seperti Singapura, Korea, Taiwan, dan Jepang melakukan penyimpanan karbon hasil industrinya di Indonesia. Teknologi CCS saat ini sudah teruji dan aman, sehingga pengembangan industri CCS ke depannya juga akan membawa transfer teknologi kepada anak bangsa. Selain itu, CCS merupakan low carbon business yang calon investornya cukup banyak, yang kelak akan meningkatkan porsi investasi asing ke Indonesia," sambungnya.

Eddy meyakini bahwa ekspor listrik yang dilakukan juga telah diperhitungkan dengan kebutuhan domestik negara, sehingga kebutuhan listrik dalam negeri tidak terganggu.

"Saya juga meyakini bahwa ekspor listrik ke luar negeri telah memperhitungkan kebutuhan domestik kita, sehingga kegiatan pengiriman energi ke Singapura tidak akan mengganggu kebutuhan listrik dalam negeri," ujarnya.

Terakhir, Eddy berharap sektor EBT semakin berkembang dalam mengurangi ketergantungan energi fosil yang masih banyak diimpor di Indonesia.

"Ke depannya saya berharap bahwa sektor EBT akan semakin berkembang di Indonesia, dalam rangka mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang saat ini masih banyak diimpor, serta penguatan ketahanan energi nasional sejalan dengan Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo," tutup Anggota Komisi XII DPR RI ini.

Lihat juga Video Prabowo ke Singapura untuk Bahas Kerjasama KTT ASEAN

(akn/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article