Fadli Zon Bicara Pentingnya Kolaborasi Lintas Budaya untuk Diplomasi

5 months ago 21
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan pentingnya kolaborasi lintas budaya lewat berbagai instrumen, salah satunya musik tradisional. Menurutnya, kolaborasi itu memberikan dampak positif terhadap pelestarian musik tradisional hingga diplomasi kebudayaan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Fadli Zon dalam peluncuran single kolaboratif musik kolintang dan balafon yang menampilkan dua lagu berjudul 'Oh Minahasa' dan 'Haiti' di Artotel Senayan, Jakarta, Sabtu (28/6/2025).

Kedua lagu tersebut merupakan hasil kolaborasi Persatuan Insan Kolintang Nasional Indonesia (PINKAN) bersama musisi Tanah Air, Ita Purnamasari, dalam lagu 'Oh Minahasa', serta Neo Akbar, pemain balafon, dalam lagu 'Haiti'. Fadli Zon menyebut kedua lagu ini bukan sekadar persembahan musikal, melainkan sebuah inisiatif luar biasa yang menjembatani tradisi, identitas, dan kolaborasi lintas budaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah bentuk kolaborasi lintas budaya yang sangat penting, terlebih lagi menggunakan instrumen musik tradisional yang baru-baru ini-tepatnya sekitar tujuh bulan lalu-telah diinskripsi sebagai Warisan Budaya Takbenda (Intangible Cultural Heritage) oleh UNESCO pada 3-5 Desember 2024," kata Fadli Zon dalam keterangan tertulis, Minggu (29/6/2025).

Dia mengatakan bahwa kolintang dan balafon bukan hanya berpadu dalam harmoni musik, tetapi juga dalam sejarah dan pengakuan dunia.

"Kolintang dari Asia Tenggara (Indonesia) dan balafon dari Afrika Barat (Pantai Gading, Burkina Faso) kini bersatu, tidak hanya dalam nada, tetapi juga dalam catatan sejarah dan pengakuan internasional. Ini adalah bukti bahwa musik mampu menjadi bahasa universal yang mempererat persahabatan antarbangsa," ungkapnya.

Dia mengatakan Kementerian Kebudayaan menyampaikan apresiasi kepada PINKAN Indonesia, atas kontribusinya dalam upaya pelestarian, promosi, dan diplomasi kebudayaan melalui berbagai inisiatif terkait kolintang.

"Peran aktif PINKAN Indonesia telah menjadi bagian penting dalam memperkuat ekosistem warisan budaya, serta memperluas jangkauan kolintang sebagai simbol identitas budaya Indonesia di tingkat nasional maupun internasional," ujarnya.

"Saya meyakini, salah satu cara terbaik untuk melestarikan budaya adalah dengan terus berkarya, berinovasi, dan merayakannya agar kesinambungan antara generasi tua dan generasi muda tetap terjaga," sambungnya.

Dalam kesempatan ini, dia juga menyampaikan apresiasi kepada Ita Purnamasari, Dwiki Dharmawan, para maestro kolintang, dan Neo Akbar sebagai pemain balafon atas kontribusi mereka dalam menghadirkan kolaborasi musik lintas budaya yang inspiratif. Menurutnya, keterlibatan mereka sangat penting dalam memperkuat jati diri budaya Indonesia dan menjaga kelestarian budaya bangsa di panggung dunia.

Fadli Zon menjelaskan bahwa kolintang sebagai alat musik tradisional dari Minahasa, Sulawesi Utara, kini telah resmi diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) dunia. Pengakuan tersebut diberikan melalui mekanisme ekstensi bersama balafon dari Pantai Gading, Mali, dan Burkina Faso dalam Sidang ke-19 Komite Antar-Pemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda UNESCO di Paraguay pada 5 Desember 2024.

"Kolintang kini menjadi alat diplomasi budaya yang strategis. Melalui kekuatan soft power ini, kolintang menjadi medium penting untuk memperkuat hubungan antarnegara dan memperluas pengaruh positif Indonesia di tingkat global," ujar Fadli.

Lebih lanjut, Fadli mengingatkan bahwa sebagai bangsa yang memiliki kekayaan budaya luar biasa, Indonesia memiliki tanggung jawab besar untuk terus menjaga, melestarikan, dan memanfaatkan warisan budaya.

Fadli menambahkan bahwa Kementerian Kebudayaan memiliki Dana Indonesiana yang bisa diakses oleh komunitas-komunitas budaya di seluruh Indonesia. Dia pun berpesan agar para seniman untuk terus berkarya dan berkreasi sehingga bisa terus relevan bagi kehidupan masyarakat luas.

"Kami berharap semakin banyak pelaku budaya yang memanfaatkan skema ini. Saya juga berkomitmen untuk menjadikan dana ini seinklusif mungkin agar manfaatnya dirasakan oleh lebih banyak komunitas dan pelaku budaya di lapangan," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Umum PINKAN Indonesia Penny Iriana Marsetio mengatakan bahwa peluncuran lagu ini merupakan bentuk komitmen dan janji kepada Menteri Kebudayaan pasca pengakuan UNESCO terhadap kolintang sebagai warisan budaya. Dia berharap agar keberadaan kolintang dan balafon dapat terus lestari di Indonesia maupun dunia.

"Kami akan terus berupaya melestarikan kolintang," kata Penny.

Dalam sesi tanya jawab, Neo Akbar selaku pemain sekaligus perajin balafon, membagikan kisah menarik tentang perjalanan dan kedekatan instrumen balafon dengan kolintang asal Indonesia.

"Balafon ini asli dan tradisional, suara khasnya berasal d...

Read Entire Article