Gus Ipul Optimistis 100 Sekolah Rakyat Beroperasi Penuh pada Awal Agustus

4 months ago 21
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyatakan program Sekolah Rakyat berjalan sesuai rencana. Sebanyak 63 titik rintisan akan mulai berjalan pada pertengahan bulan Juli, sementara 37 titik berikutnya menyusul pada akhir Juli.

"Jadi Insya Allah awal Agustus target 100 Sekolah Rakyat sudah berjalan penuh," ujar Gus Ipul, dalam keterangan tertulis, Selasa (8/7/2025).

Hal tersebut ia sampaikan seusai mengikuti Rapat Tingkat Menteri (RTM) yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar di Jakarta, Selasa (8/7). Hadir dalam rapat tingkat menteri ini Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti serta perwakilan dari 17 kementerian/lembaga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gus Ipul menambahkan dari 100 titik Sekolah Rakyat, sudah ada 9.700 siswa yang siap mengikuti pembelajaran angkatan pertama. Sebelum masuk asrama dan memulai kegiatan belajar mengajar, mereka akan menjalani pemeriksaan kesehatan.

"Kalau ada yang sakit, sesuai arahan Presiden, harus dibantu sampai sembuh. Setelah itu baru belajar," terang Gus Ipul.

Selanjutnya para siswa, guru, maupun tenaga pendidik akan menjalani masa orientasi. Gus Ipul menyebut masa orientasi akan berlangsung lebih lama karena masih berstatus sekolah rintisan.

Gus Ipul pun optimistis Sekolah Rakyat akan jadi tonggak penting dalam memutus kemiskinan antargenerasi. Ia pun meminta doa dan dukungan semua pihak agar program ini berjalan lancar, hingga nanti dapat diresmikan langsung oleh Prabowo.

Dalam kesempatan yang sama, Menko Pemberdayaan Masyarakat RI Muhaimin Iskandar menegaskan rapat ini menjadi langkah penting mengevaluasi program penanggulangan kemiskinan nasional, baik menuju target 0% kemiskinan ekstrem pada 2026 maupun 4,5% angka kemiskinan pada 2029. Cak Imin mengatakan salah satu langkah konkret Pemerintah dalam memotong rantai kemiskinan adalah melalui pendidikan.

"Makanya Sekolah Rakyat ini harus didorong bersama-sama agar berjalan cepat dan efektif," kata Cak Imin.

Cak Imin juga menyebut pembangunan Sekolah Rakyat permanen akan dimulai tahun ini, ditargetkan tiap kabupaten/kota nantinya memiliki minimal satu sekolah. Gagasan Prabowo memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas melalui Sekolah Rakyat untuk memutus mata rantai kemiskinan, sejatinya berbasis data.

Kepala BPS Amalia menjelaskan berdasarkan data di DTSEN per 25 Juni 2025, terdapat sekitar 422 ribu anak usia sekolah dari keluarga miskin ekstrem (desil 1) yang tidak sekolah atau putus sekolah. Amalia memaparkan total anak usia 7-18 tahun di Indonesia yang belum sekolah atau tidak sekolah lagi sekitar 4,1 juta orang, atau sekitar 7%.

"Ini jadi basis penting mengapa Sekolah Rakyat sangat tepat sasaran," ungkap Amalia.

Amalia juga menekankan bahwa semakin tinggi pendidikan kepala keluarga, maka semakin tinggi juga tingkat kesejahteraan rumah tangga. Menurut Amalia, mayoritas kepala keluarga miskin ekstrem hanya tamat SD atau bahkan tidak lulus SD.

"Jadi intervensi pendidikan seperti ini adalah jalan paling masuk akal memutus siklus kemiskinan," pungkasnya.

Simak juga Video: Mensos Sebut Sarpras Sekolah Rakyat di 100 Titik Hampir Selesai

(akn/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article