Gus Ipul Targetkan Setiap Pendamping Angkat 10 Keluarga Miskin Per Tahun

6 months ago 33
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan arahan kepada ratusan pilar sosial dalam kunjungannya ke Pendopo Dipayudha Adigraha, Banjarnegara. Di hadapan 285 peserta yang terdiri dari pendamping PKH, TKSK, PSM, Karang Taruna, Tagana, Rehsos, dan Pordam, Gus Ipul menegaskan pentingnya peran para pendamping sosial dalam mendukung program-program prioritas Kementerian Sosial, khususnya Sekolah Rakyat.

Menurutnya, para pendamping menjadi ujung tombak dalam menjaring anak-anak dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk bisa bersekolah di Sekolah Rakyat. Program ini ditujukan bagi anak-anak dari keluarga termiskin yang tercatat dalam desil 1 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Seluruh proses rekrutmen pun dilakukan secara transparan, tanpa ruang untuk titipan maupun pungutan.

"Tidak ada titipan. Tidak ada pungutan. Semua berdasarkan data. Pendamping punya amanah besar untuk menghadirkan keadilan lewat pendidikan," ujar Gus Ipul dalam keterangan tertulis, Minggu (25/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga menekankan pentingnya validasi dan verifikasi data DTSEN yang dilakukan oleh para pendamping sosial. Menurutnya, data menjadi dasar dari seluruh kebijakan dan intervensi. Kesalahan dalam data berpotensi membuat warga miskin tercecer dari bantuan negara.

"Kita tidak boleh membiarkan satu pun warga miskin tercecer dari intervensi negara hanya karena data yang tidak akurat," tegasnya.

Tak hanya itu, ia menetapkan target bagi setiap pendamping untuk membantu setidaknya 10 keluarga keluar dari kemiskinan setiap tahun. Target ini bukan sekadar angka, tetapi bagian dari komitmen bahwa peran pendamping sosial adalah untuk mengubah kehidupan, bukan memperpanjang ketergantungan.

Gus Ipul juga mengajak seluruh pilar sosial untuk bergerak dalam satu arah dan barisan. Ia menyampaikan tantangan sosial tidak bisa ditangani secara terpisah. Diperlukan kolaborasi yang kuat antar unsur seperti pendamping PKH, TKSK, Karang Taruna, Tagana, PSM, dan elemen sosial lainnya agar dampaknya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

"Tantangan sosial terlalu besar jika ditangani sendiri-sendiri. Pilar sosial harus jadi satu barisan," lanjutnya.

Menutup arahannya, ia menuturkan pesan menyentuh tentang makna pengabdian. Baginya, kekuatan bangsa bukan terletak pada jumlah bantuan yang diberikan pemerintah, melainkan pada semangat masyarakat yang rela mengabdi secara tulus.

"Pengabdian tanpa sorot lampu adalah keteladanan sejati. Bukan banyaknya bantuan yang membuat bangsa ini kuat, tetapi banyaknya orang yang rela mengabdi untuk mengangkat sesamanya," katanya.

Dalam kunjungan tersebut, Gus Ipul juga meninjau langsung progres penyelenggaraan Sekolah Rakyat di Banjarnegara. Pada tahap awal, sekolah ini akan menampung 100 siswa dan ditargetkan berkembang hingga 300 siswa setelah pembangunan gedung baru rampung. Untuk sementara, kegiatan belajar akan menggunakan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang tengah direnovasi oleh Kementerian PUPR. Sementara untuk jangka panjang, Pemkab Banjarnegara telah menyiapkan lahan seluas 7 hektar di Kelurahan Wangon untuk pembangunan jenjang SMP.

Bupati Banjarnegara, Amalia Desiana, menyampaikan apresiasinya atas dukungan Kementerian Sosial. Ia menyebut hadirnya Sekolah Rakyat sebagai langkah nyata pemerintah dalam memberikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.

"Terima kasih kepada Kementerian Sosial yang selalu hadir untuk masyarakat Banjarnegara," ucap Amalia.

Hingga saat ini, Sekolah Rakyat telah menjangkau 63 titik di seluruh Indonesia, dengan 6.105 calon siswa tersebar di berbagai provinsi mulai dari Sumatera hingga Papua. Dengan konsep pendidikan berasrama dan fasilitas yang memadai, Sekolah Rakyat menjadi bukti nyata komitmen negara dalam membuka akses pendidikan bagi mereka yang paling membutuhkan.

Simak Video: Sekolah Rakyat, Apakah Mengucilkan Siswa Miskin

(akn/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article