Gus Ipul Tekankan Data Negara yang Tepat Jadi Kunci Lawan Kemiskinan

6 months ago 30
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Menteri Sosial, Saiful Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan bahwa data yang tepat dan pilar sosial yang bergerak dengan hati adalah kombinasi kuat untuk menaklukkan kemiskinan.

"Ketika negara hadir dengan data yang tepat dan pilar sosial bergerak dengan hati yang ikhlas, maka tak ada kemiskinan yang tak bisa kita lawan," kata Gus Ipul dalam keterangannya, Selasa (27/5/2025).

Hal tersebut disampaikan Gus Ipul dalam Dialog Bersama Pilar-Pilar Sosial hari ini di Balai Pelangi, Kota Pekanbaru, Riau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak 421 orang dari berbagai unsur pilar sosial hadir dalam kegiatan ini. Mereka terdiri dari SDM PKH (179 orang), TKSK (33 orang), PSM (70 orang), Karang Taruna (75 orang), Tagana (20 orang), Pordam (15 orang), dan PDP Rehsos (29 orang).

Mereka adalah representasi kekuatan yang selama ini hadir di lapangan, di daerah-daerah terpencil, dalam bencana, dan pada situasi-situasi sunyi yang luput dari sorotan. Hadir pula dalam kesempatan ini Gubernur Riau, Abdul Wahid dan Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho.

Kekuatan data ini, menurut Gus Ipul, menjadikan pentingnya Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai acuan untuk menjangkau masyarakat miskin secara tepat sasaran.

"Kita tidak boleh menebak penderitaan. Dengan DTSEN, kita menjemput keadilan dengan langkah yang pasti," jelasnya.

Selain bicara soal pentingnya data, Gus Ipul juga menyoroti peran Sekolah Rakyat sebagai taman harapan yang mengangkat anak-anak miskin dari keterbatasan menuju peradaban.

Ia juga menantang para pendamping PKH untuk mengantarkan minimal 10 KPM graduasi setiap tahun sebagai bentuk nyata dari proses transformasi sosial.

"Graduasi bukan perpisahan, tapi kelahiran kembali dari penerima bantuan menjadi warga yang berdiri di atas kaki sendiri," ujar Gus Ipul.

Sementara itu, Gubernur Riau, Abdul Wahid dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kontribusi Kementerian Sosial yang telah menjadi garda depan dalam kerja-kerja kemanusiaan.

"Kemensos ini yang paling banyak mengerjakan tugas-tugas berpahala. Terima kasih banyak Pak Menteri dan jajaran atas sinergitas yang terus dibangun," ujar Abdul Wahid.

Ia menegaskan bahwa persoalan kemiskinan adalah tanggung jawab kolektif antara pemerintah pusat dan daerah. Sinergi dengan pilar sosial menjadi kunci untuk menuntaskan pekerjaan rumah yang menahun.

Menutup kegiatan, Gus Ipul kembali menegaskan bahwa pilar sosial adalah wajah negara yang hidup di tengah rakyat yang setiap hari menyalakan lentera harapan di tempat-tempat paling sunyi.

"DTSEN adalah cahaya yang menuntun langkah, Sekolah Rakyat adalah pintu menuju masa depan, dan pilar sosial adalah tangan-tangan harapan yang tak kenal lelah menanam kebaikan," pungkasnya.

Lebih dari sekadar pertemuan, dialog ini menjadi titik temu antara harapan dan tindakan nyata sebuah gerakan sosial yang dimulai dari bawah, bergerak ke pinggiran, dan kembali memberdayakan masyarakat sesuai dengan peran.

Simak juga video "Soal Seleksi Guru untuk Sekolah Rakyat" di sini:

(ega/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article