Hari Anak Nasional, Andra Soni Minta Maaf soal Kasus Pelecehan di Serang

4 months ago 11
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Kota Serang -

Gubernur Banten Andra Soni merayakan Hari Anak Nasional di Gedung Negara Provinsi Banten. Ia pun menyinggung dan meminta maaf soal kasus dugaan pelecehan yang terjadi di SMAN 4 Kota Serang.

Andra merayakan Hari Anak Nasional dengan bermain mainan tradisional bersama anak-anak, hingga mendengar dongeng, pada Rabu (23/7/2025). Andra didampingi istrinya, Tinawati Andra Soni, serta hadir pula Kapolresta Serang Kota Kombes Yudha Satria.

Di momen tersebut pun Andra meminta maaf soal pengawasan terhadap sekolah. Ia mengatakan akan menjadikan sekolah sebagai tempat yang aman untuk siswa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sampaikan permohonan maaf sebagai Gubernur Banten. Saya berjanji akan menindaklanjuti dan memastikan bahwa sekolah adalah tempat paling aman," ujar Andra dalam sambutannya di hadapan peserta acara.

Saat ditanya soal permintaan maaf tersebut, Andra menyinggung soal kasus dugaan pelecehan di SMAN 4 Kota Serang.

"Kita ketahui bersama bahwa saat ini sedang ramai suara dari anak-anak korban daripada pelecehan seksual di SMA Negeri 4. Saya sebagai Gubernur Banten sangat prihatin dan saya berjanji akan menindaklanjuti semua ini dan kemudian saya telah menegaskan kepada seluruh OPD yang terkait," ujarnya kepada wartawan.

Andra kembali menyampaikan permohonan maaf dan memastikan bahwa kejadian itu tak akan terulang.

"Yang utama ingin saya sampaikan hari ini adalah rasa prihatin dan memohon maaf dari saya sebagai Gubernur Banten. Dan kami memastikan akan melakukan upaya terbaik untuk ke depan tidak ada lagi kejadian-kejadian seperti ini di satuan pendidikan yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi Banten," ujar Andra.

Andra menegaskan tugas pemerintah daerah adalah melindungi anak dari segala bentuk kekerasan. "Salah satu tugas pemerintah dalam Hari Anak ini dan yang saya sampaikan adalah tugas kita untuk menjamin, memastikan perlindungan pada anak-anak terhadap tindak kekerasan, perundungan, dan lain-lain," katanya.

Andra mengatakan akan mengevaluasi soal pengawasan oleh Pemprov Banten. Ia pun meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk berkoordinasi dengan polisi.

"Insyaallah kita terus berkoordinasi dan kita juga minta kepada Dinas Pendidikan untuk berkoordinasi aktif dengan aparat penegak hukum dalam rangka penegakan hukum," ujarnya.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Banten Deden Apriandhi Hartawan menyampaikan bahwa pihaknya telah menggelar rapat koordinasi terkait kasus tersebut. Hasilnya, diputuskan bahwa ketiga guru itu dinonaktifkan dari tugas mengajar.

"Ketiga guru itu akan dinonaktifkan sementara dari jabatannya. Mereka tidak diperkenankan mengajar selama proses pemeriksaan berlangsung," ujar Deden, Selasa (22/7).

Ia menyatakan ada dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh para guru tersebut. Baginya, guru semestinya menjadi teladan bagi para siswa.

"Ini perkara yang krusial. Bagaimanapun guru harus menjadi contoh. Maka tindakan nonaktif ini penting untuk menjaga integritas proses pembelajaran dan kondisi psikologis siswa di sekolah," ucapnya.


Tonton juga Video Peringati Hari Anak Nasional: Main Game Lagu Anak Bareng Gen Z

(aik/knv)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article