HNW Puji Konferensi Aktivis Bela Palestina Se-Asia Pasifik di Bandung

6 months ago 43
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mengapresiasi terselenggaranya Asia-Pacific Palestine Activists Conference For Al Quds and Palestine dalam rangka Peringatan 70 Tahun Konferensi Asia Afrika Bandung. Dalam acara tersebut memberikan kepercayaan kepada Indonesia untuk memimpin forum tersebut.

Konferensi para aktivis dari berbagai negara se-Asia Pasifik untuk memperingati dan menganggukan KAA dengan Dasasila Bandung. Adapun acara tersebut diselenggarakan di Hotel Savoy Bandung, Jawa Barat, Minggu (25/5/2025).

"Itu semua menegaskan posisi Indonesia yang sangat dihormati dan diharapkan untuk berperan lebih kuat, di dalam merealisasikan deklarasi Bandung atau Dasa Sila Bandung yang di antara point pentingnya adalah, mendukung terpenuhinya hak dasar kehidupan bangsa agar merdeka dari penjajahan sesuai aturan global yang disepakati bersama," kata Hidayat Nur Wahid dalam keterangan, Senin (26/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan persoalan bela Palestina dan menolak penjajahan Israel menjadi dipentingkan sebagaimana dideklarasikan pada peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 2015.

"Dari sisi kami di MPR, tahun 2022 lalu kami juga menyelenggarakan konferensi lembaga MPR-MPR sedunia di Bandung yang salah satu point pentingnya adalah bahwa parlemen-parlemen dunia termasuk MPR RI mendukung terlaksananya Dasasila Bandung dengan segera hadirnya Palestina merdeka," ujarnya.

HNW mengungkapkan momentum saat ini semakin kuat untuk lahirnya negara Palestina merdeka. Semakin brutal Israel melakukan kejahatan perang dan kemanusiaan atas Palestina atau Gaza. Maka umumnya masyarakat dunia justru semakin tercerahkan dan terbuka mata hatinya.

"Sehingga, semakin terbukti justru Israel yang melakukan teror dan genosida bahkan holocaust terhadap bangsa Palestina di Gaza. Suatu hal yang dulu dijadikan alasan agar Yahudi mempunyai negara sendiri, Israel," tuturnya.

Dia menjelaskan baru di tahun-tahun terakhir ini, berbagai organisasi dunia seperti, PBB, International Criminal Court (ICC), International Court of Justice (ICJ), Liga Arab, dan OKI semuanya membuat keputusan tidak seperti yang dikehendaki Israel.

Mereka bahkan membuat keputusan-keputusan yang menolak kejahatan kemanusiaan atau kejahatan perang yang dilakukan Israel atas Gaza di Palestina.

"Di PBB sendiri, sudah lebih dari 143 negara mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan diterima secara penuh sebagai negara anggota PBB," tuturnya.

"Sehingga, hadirnya konferensi yang diselenggarakan oleh para aktivis lintas negara dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang beragam ini, bisa mengingatkan dan mengkritisi kepada seluruh negara-negara agar kesepakatan yang sudah diambil di SU PBB, KTT OKI, KTT Liga Arab, di ICC dan ICJ," sambungnya.

Dia menyarankan agar Indonesia berperan lebih efektif untuk mengajak atau mengingatkan negara-negara anggota PBB, OKI, Liga Arab, ICJ, dan ICC supaya serius melaksanakan keputusan-keputusan yang telah disepakati.

Hal itu bertujuan agar kejahatan kemanusiaan dan kejahatan perang di Gaza bisa segera diakhiri serta kemerdekaan Palestina segera bisa diwujudkan penuh.

"Pressure atau pengingatan dari publik sangat diperlukan. Sebab, dari pihak Israel sendiri bukan hanya terus melakukan aksi kejahatan kemanusiaannya, tapi mereka juga melakukan penekanan dan menyebarkan informasi dan opini sesat untuk membuat orang tidak lagi peduli dengan Gaza dan apalagi membela Palestina merdeka," ujar HNW.

HNW juga mengapresiasi sikap Presiden Prabowo Subianto yang saat menerima Perdana Menteri China menyatakan secara terbuka dukungannya atas sikap negara China yang selalu konsisten membela Palestina merdeka.

"Maka dengan demikian semakin banyak temannya Indonesia, untuk memperjuangkan penghentian genosida dan perang di Gaza dan mewujudkan merdekanya Palestina. Maka, seharusnya bila satu arah pandang negara-negara di dunia yang membela Palestina merdeka ini juga menjadikan Koalisi Perempuan Asia Pasifik Peduli Palestina dan Masjid Al Aqsa, juga pada kepemimpinan Indonesia akan melibatkan juga para aktivis yang ada di China, Korea, Jepang dan lainnya. Agar semuanya menjadi satu sikap untuk hentikan genosida, selamatkan kemanusiaan, membela bangsa Palestina merdeka, dan menolak kejahatan serta penjajahan Israel," tegasnya.

Sebagai informasi tambahan, acara tersebut turut turut hadiri oleh perwakilan Menteri Luar Negeri RI Heru Hartanto, anggota Komisi I DPR RI Sarifah Ainun Jariyah, Ketua DPRD Kota Bandung Asep Mulyadi, Ketua Asia Pacific Women Coalition for Palestine Nurjanah ...

Read Entire Article