Indeks Kota Toleran Setara 2024: Parepare Paling Intoleran

6 months ago 30
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), mendapat skor terendah dari Indeks Kota Toleran tahun 2024 yang diluncurkan Setara Institute. Kota Parepare mendapatkan skor 3,945.

Peluncuran tersebut digelar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan (Jaksel), Selasa (27/5/2025). Sementara kota dengan skor terendah kedua yaitu Cilegon dengan skor 3,994.

Berikut peringkat 10 terbesar kota paling intoleran berdasarkan indeks kota toleran dari Setara Institute:
85. Pagar Alam 4,381
86. Sabang 4,377
87. Ternate 4,370
88. Makassar 4,363
89. Bandar Lampung 4,357
90. Pekanbaru 4,320
91. Banda Aceh 4,202
92. Lhokseumawe 4,140
93. Cilegon 3,994
94. Parepare 3,945

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setara mengatakan bahwa dalam studi tersebut suatu kota mendapatkan skor terendah bukan hanya karena peristiwa intoleran ataupun hal-hal lainnya yang destruktif terhadap toleransi. Melainkan karena ketiadaan fokus dan inovasi terhadap pemajuan toleransi di kotanya.

"Sementara kota-kota telah bergegas dalam melakukan berbagai inovasi maupun terobosan dalam pemajuan toleransi," tulis keterangan tersebut.

Kondisi demikian terlihat melalui kondisi pada Kota Pagar Alam dan Sabang. Pada studi indeks kota toleransi sebelumnya, misal 2023, kota tersebut masing-masing berada pada peringkat 81 dan 85.

"Meskipun di kota-kota tersebut studi ini mencatatkan nihil kebijakan diskriminatif maupun peristiwa intoleran, akan tetapi berbagai komponen dalam ekosistem toleransi belum terbentuk, seperti visi toleransi dalam pembangunan, kebijakan promotif toleransi, maupun berbagai tindakan pemerintah dan masyarakat," sebutnya.

Faktor lain yang menentukan yaitu kepemimpinan politik, birokrasi, serta kepemimpinan masyarakat. Kota tersebut belum memperlihatkan kinerja nyata dan kolaboratif dalam pemajuan toleransi.

"Hal lain yang perlu mendapat sorotan berupa keberadaan sejumlah kota yang konsisten sama dari tahun-tahun sebelumnya pada peringkat 10 skor terendah, termasuk tahun 2023, seperti Cilegon, Banda Aceh, Pekanbaru, dan Lhokseumawe," tuturnya.

"Meskipun kondisi pemajuan toleransi di kota-kota ini stagnan dan mendapat berbagai sorotan publik, hal tersebut nyatanya belum mampu secara memadai mendorong adanya inovasi maupun terobosan pemajuan toleransi, baik berbasis kebijakan, program, maupun ruang-ruang perjumpaan lintas agama," lanjutnya.

Tonton juga Video: Salatiga Jadi Kota Toleran Kedua Se-RI, Ganjar Harap Kota Lain Mengikuti

(rdh/rfs)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article