Ini Aktivitas Terakhir Diplomat Kemlu Sebelum Tewas-Wajah Terlilit Lakban

4 months ago 20
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Polisi menjelaskan aktivitas terakhir diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ADP (39), yang tewas di dalam kamar kos di Menteng, Jakarta Pusat. Polisi menyebut korban sempat menyapa penjaga kos pada malam sebelum tewas.

"Jadi malam hari itu dia sekitar pukul 22.00, jam sepuluhan mendekati 22.30 WIB. Dia nyapa (penjaga kos) 'Ayo mas', gitu aja," kata Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandhi saat dihubungi, Selasa (8/7/2025).

Rezha mengatakan korban tampak mengambil pesanan makanan dari ojek online. Dia menyebut korban sempat makan di ruang makan kosan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang dibuktikan kelihatan di CCTV itu memang dia keluar buang sampah," ujar Rezha.

Dia menyebut korban tampak masuk ke dalam kamar dan tidak terpantau lagi dari CCTV. Dia juga menjelaskan komunikasi terakhir yang dilakukan korban ialah menghubungi istri pada jam 21.00 WIB.

"Komunikasi terakhir itu jam 9 malam, 21.00 WIB, ke istrinya ya. Istrinya pun mengiyakan telepon istrinya. (Komunikasi) normal," jelas Rezha.

Dia menyebut belum ditemukan adanya pihak lain yang menemui korban sebelum tewas. Dia juga menjelaskan bahwa korban tinggal di kamar kos seorang diri.

"Sampai saat ini sih belum kita mengarah ke sana ya. (Di kamar) seorang diri," sebutnya.

Selian itu, pihaknya juga telah memeriksa tiga orang saksi. Dari keterangan saksi, dia menyebut jika korban tidak memiliki musuh.

"Baru tiga ya, dari pemilik kos, terus dari penjaga kos, selanjutnya dari saudaranya. Tidak ada mengarah bilang 'Oh ini korban ada temannya atau musuhnya' gitu," kata Rezha.

Selain ketiga saksi, Rezha menyebut pihaknya juga sudah memeriksa rekaman CCTV. Dia mengatakan rekaman CCTV tersebut masih harus dilengkapi.

"Sudah ada dua sih yang kita sudah periksa. Cuman masih belum, masih biasa lah gambarannya. Karena kan kebetulan CCTV-nya kan juga yang masih pakai MMC atau memory card yang langsung dari kameranya. Jadi kita masih periksa terus, periksa satu-satu karena kan terpotong ya. Bukan yang CCTV, yang recorder gitu," terang Rezha.

Dia menyebut ada sidik jari korban pada lakban yang melilit wajah. Namun, hasil ini masih akan diuji di laboratorium.

"Kalau dari olah TKP awal masih kelihatan sidik jari si korban itu," ungkap Rezha.

Mayat ADP pertama kali ditemukan oleh penjaga kos Selasa (8/7) pukul 08.30 WIB. Saat ditemukan, kepala korban dalam kondisi terlilit lakban.

Lihat juga Video: Geger Mayat Wanita Terlilit Lakban di Indekos Ciamis

(haf/haf)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article