Jadi Khatib Salat Id, Anies Bicara Contoh Rekayasa Struktural

6 months ago 26
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menjadi khatib salat Idul Adha di Lapangan Hijau Masjid Agung Al Azhar, Jakarta Selatan. Dalam khutbahnya, Anies berbicara terkait kesenjangan hingga pesan kepada pemimpin bangsa.

Anies mulanya menceritakan bagaimana pengorbanan Nabi Ibrahim dan kepatuhannya terhadap Allah SWT di momen kurban. Anies lantas berbicara kesenjangan yang terjadi saat ini bukan lantaran takdir, melainkan sistem yang belum dikoreksi.

"Kita memperingati kisah kurban Nabi Agung Ibrahim As bersama puteranya Nabi Ismail As sebuah kisah tentang ketaatan, juga kisah tentang transformasi dari pengorbanan pribadi menyembelih anak menjadi pengorbanan untuk kemaslahatan umat," kata Anies dalam khutbahnya, Jumat (6/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di tengah kota-kota kita sekarang kesenjangan yang terjadi bukan karena takdir, melainkan hasil dari sistem yang dibiarkan berjalan tanpa dikoreksi" tambahnya.

Anies kemudian menceritakan pedoman dari Khalifah Umar bin Khattab saat musim paceklik. Anies mencontohkan aturan yang diubah oleh Umar bin Khattab demi sebuah kebenaran dan kesejahteraan umat.

"Kita belajar dari Khalifah Umar bin Khattab yang pada saat paceklik tak hanya memberi bantuan, tak hanya memberi santunan tapi juga mengubah aturan. Tanah yang terlantar diambil dan diberikan kepada yang mau menggarap bila ada tanah lebih dari 3 tahun tidak dikelola ambil alih berikan kepada yang mau mengerjakan," ujarnya.

Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, menjadi khatib salat Idul Adha di Lapangan Hijau Masjid Agung Al Azhar, Jakarta Selatan, Jumat (6/6/2025). Dalam khutbahnya, Anies berbicara terkait kesenjangan hingga pesan kepada pemimpin bangsa.Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, menjadi khatib salat Idul Adha di Lapangan Hijau Masjid Agung Al Azhar, Jakarta Selatan, Jumat (6/6/2025). (Dwi Rahmawati/detikcom)

Anies menilai sikap yang dicontohkan oleh Umar bin Khattab adalah rekayasa struktural yang benar. Anies menyinggung momen itu sebagai reformasi agraria pertama dalam sejarah Islam.

"Mungkin itu adalah reformasi agraria pertama dalam sejarah Islam dan itu contoh nyata yang disebut sebagai rekayasa struktural untuk keadilan. Sebagaimana yang dipesankan dalam Al-Quran bahwa harta tidak hanya beredar di antara orang-orang kaya saja, giliran kita sekarang bertanya apa yang siap kita korbankan untuk menghadirkan keadilan?" kata Anies.

Capres pada Pilpres 2024 lalu itu menitip pesan kepada pemimpin di Indonesia terkait penetapan kebijakan yang pro terhadap rakyat. Anies mengatakan kurban bagi setiap orang memiliki makna dan keistimewaan tersendiri.

"Bagi para pemimpin, bagi mereka yang hari ini berada di pemerintahan kurban bisa berupa keberanian untuk menetapkan kebijakan yang berpihak pada seluruh rakyat, meski mungkin menghadapi resistensi dari sebagian elite," kata Anies.

"Bagi yang punya kelebihan harta, kurban bisa berupa investasi sosial seperti membangun sekolah, komunitas, menyediakan akses air bersih atau menciptakan lapangan pekerjaan. Dan bagi yang tidak memiliki kelapangan materi dan tidak punya kewenangan kurban bisa berupa waktu, bisa berupa keahlian mengajar anak-anak di lingkungan, memberikan praktik medis gratis," ujar Anies.

Anies menilai momen kurban atau pengorbanan tak hanya sebatas materi. Yang terpenting, kata dia, bagaimana sikap yang dilakukan dapat membawa kemaslahatan bagi banyak orang.

"Kita semua sesungguhnya memiliki bekal yang bisa dikorbankan sesuai dengan kemampuan untuk menghadirkan kemaslahatan, keadilan bagi semua. Inilah gerakan politik dan sesungguhnya ketidakadilan adalah bagian dari kemungkaran," imbuhnya.

Lihat juga Video 'K-Talk: Cerita Idul Adha di Korea, Adakah Penyembelihan Kurban?':

(dwr/rfs)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article