Jokowi Curiga Ada Agenda Besar Politik, Aria Bima Singgung Narasi Tak Jelas

4 months ago 16
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta - Politikus PDIP Aria Bima menanggapi pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang curiga adanya agenda besar di balik polemik ijazah dan pemakzulan Wapres Gibran Rakabuming Raka. Aria Bima menilai seharusnya Jokowi tak mengeluarkan narasi yang tidak jelas.

"Pak Jokowi ini presiden dua kali. Sebaiknya Pak Jokowi berbicara hal-hal yang besar, pikiran-pikiran yang besar, pikiran-pikiran yang strategis. Beliau harus memberikan pencerahan terhadap bangsa ini, negara ini, untuk lebih ke depan ya," kata Aria Bima di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/7/2025).

"Narasi-narasi yang membuat suatu yang tidak jelas dan berdampak pada kebingungan publik, seperti ada skenario-skenario itu, saya kira Pak Jokowi tahu dari dulu ya di politik kayak gitu," sambungnya.

Menurut Bima, politik selalu penuh dengan skenario. Namun dia mengatakan kehendak dari masing-masing partai politik harus tetap ada dan dinarasikan ke publik.

"Saya tidak menyalahkan Pak Jokowi menyampaikan hal itu ke publik, tapi sebaiknya Pak Jokowi lebih menarasikan, memberikan semangat di dalam kita berbangsa dan bernegara ini. Jangan publik dibawa ke hal yang terlalu kecil," ungkapnya.

"Menurut saya, soal ijazah ini juga terlalu berlebihan juga, sehingga masalah-masalah penting bangsa ini tidak menjadi wacana," lanjutnya.

Wakil Ketua Komisi II DPR itu menegaskan politik penuh dengan drama dan berbagai hal tak kasatmata. Seharusnya, menurut dia, Jokowi telah memahami kondisi semacam itu.

Lebih lanjut, Aria Bima menilai Jokowi seharusnya menunjukkan sikap kenegarawanan. Terlebih, Jokowi merupakan sosok yang pernah memimpin negara.

"Ya karena beliau itu tidak bisa disorot sebagai Pak Jokowi, dia adalah presiden ke-7. Yang mana dia juga pernah menjadi kepala pemerintahan dan kepala negara. Dan saat ini rakyat butuh tidak hanya seorang presiden, tapi seorang pemimpin," jelasnya.

"Rakyat jangan diajak ikut mikir pemimpinnya, rakyat jangan diajak mikir partai politiknya. Tapi rakyat perlu ada suatu pencerahan ke depan," imbuh dia.

Jokowi sebelumnya mengungkap kecurigaannya terkait polemik ijazah palsu hingga pemakzulan Wapres Gibran. Jokowi curiga ada agenda besar politik di balik kedua polemik tersebut.

"Saya berperasaan, memang kelihatannya ada agenda besar politik. Di balik isu-isu ini ijazah palsu, isu pemakzulan," kata Jokowi saat ditemui wartawan di kediaman pribadinya di Sumber, Banjarsari, Solo, dilansir detikJateng, Senin (14/7).

Jokowi mengatakan agenda besar politik itu ingin menurunkan reputasi dirinya. "Ini perasaan politik saya mengatakan ada agenda besar politik untuk menurunkan reputasi politik, untuk men-downgrade," ujar dia.

Simak Video: Jokowi Curiga Ada Agenda Besar Politik di Balik Isu Ijazah-Pemakzulan

(amw/rfs)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article