Kajati NTT Apresiasi Nominasi Baru Adhyaksa Awards 2025 untuk Jaksa di Daerah 3T

6 months ago 24
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Adhyaksa Awards 2025 menghadirkan nominasi baru yang menyoroti pengabdian luar biasa para jaksa di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T). Nominasi Jaksa Pengawal Daerah Tertinggal menjadi bentuk penghargaan atas dedikasi dalam sunyi yang selama ini jarang terdengar.

Kepala Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur (Kajati NTT) Zet Tadung Allo menyambut baik hadirnya nominasi ini. Menurut dia, penghargaan ini mencerminkan nilai sejati pengabdian jaksa di daerah pelosok.

"Bagus menurut saya. Itulah pengabdian yang tanpa pamrih ya karena di sana itu dengan berada di tempat itu kan kenyamanan dan kesulitan-kesulitan hidup itu tinggi sekali," ujar Zet kepada detikcom, Rabu (11/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menekankan bahwa tugas di wilayah 3T menuntut pengorbanan besar, terlebih dalam hal kenyamanan hidup. Kondisi geografis dan keterbatasan fasilitas membuat beban kerja menjadi berlipat.

"Mereka juga sudah mengorbankan kenyamanan dibandingkan tugas di Jakarta atau di pulau-pulau besar lainnya," tambahnya.

Jaksa yang ditugaskan di wilayah 3T ini kerap harus bertugas dalam waktu lama. Hal ini disebabkan oleh sulitnya mencari pengganti yang bersedia ditempatkan di daerah terpencil.

"Tapi di daerah kepulauan itu mereka itu kan terbatas, sedangkan jaksa ditempatkan di situ lama baru pindahnya karena tidak ada penggantinya. Karena tidak ada yang mau dipromosikan ke sana," jelasnya.

Zet menyebutkan jaksa yang bertugas di daerah 3T harus memiliki karakter yang tangguh dan berdedikasi tinggi. Mereka dituntut mampu bertahan dan berkembang di tengah berbagai keterbatasan.

"Ya mereka harus cukup tangguh ya punya pengabdian yang tinggi di mana pun dia ditempatkan. Dia harus tangguh dan harus mampu menjaga dirinya untuk bisa sehat, bisa menambah kapasitasnya dengan caranya sendiri karena tidak bisa mengandalkan lagi akses-akses yang mudah seperti di kota," katanya.

Keberanian juga menjadi elemen penting dalam mengemban tugas di daerah 3T. Jaksa harus siap menghadapi risiko apa pun demi menjalankan amanah negara.

"Kemudian, ada keberanian, keberanian itu yang memang sebuah sikap menerima risiko apa pun yang terjadi karena tugas, karena mereka menyadari bahwa tugas negara itu diembannya dan perintah pimpinan itu harus dilaksanakan. Mereka harus loyalitas, dedikasi tinggi dan memiliki integritas tinggi juga," lanjutnya.

Sebagai bentuk penghargaan, Zet berharap para jaksa yang telah menjalani penugasan di daerah 3T mendapat kesempatan promosi. Ia menyebutkan pengorbanan mereka layak mendapatkan penghargaan tersebut.

"Harapan saya semua jaksa yang pernah ditempatkan di 3T harus ada promosinya dan dia berhak untuk mendapatkan promosi setelah dia meninggalkan segala kenyamanan dinas seperti teman-teman yang lain di kota-kota," ungkapnya.

"Dia rela bertugas di situ 2 tahun 3 tahun, nah setelah itu harus dipromosikan untuk, misalnya, dipindahkan ke kota supaya dia bisa juga mengembangkan dirinya dan diberikan penghargaan dalam bentuk promosi," tutup Zet.

Memasuki tahun kedua penyelenggaraan, Adhyaksa Awards 2025 hadir dengan dua kategori baru. Total, ada tujuh nominasi yang diperebutkan oleh para jaksa berprestasi tahun ini.

Masyarakat dapat memberikan penilaian dan masukan kepada panitia siapa saja jaksa yang layak mendapatkan Adhyaksa Award 2025. Panitia berharap masyarakat memberikan informasi dengan benar, runut dan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Masyarakat dapat mengisi form di sini.

(jbr/jbr)

Loading...

Adhyaksa Awards 2025

Usulkan jaksa teladan di sekitarmu

Read Entire Article