Kata BTNGMb dan Pihak Open Trip soal Viral Area Kamping Merbabu Dikaveling

6 months ago 41
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Boyolali -

Viral di media sosial soal dugaan pengkavelingan area kamp di jalur pendakian Gunung Merbabu oleh penyelenggara open trip pendakian. Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) dan pihak Tiga Dewa Adventure Indonesia, yang disebut sebagai penyelenggara open trip, buka suara.

Sejumlah postingan akun media sosial memperlihatkan spanduk berwarna merah dengan tulisan 'Selamat Datang di Camp Area Tiga Dewa Adventure'. Banyak yang mempertanyakan apakah kawasan publik seperti gunung bisa dikelola secara eksklusif oleh satu operator, bahkan sampai ditandai secara visual dengan spanduk. Sebagian komentar menilai tindakan itu sebagai bentuk 'booking lahan' yang merugikan pendaki umum.

Kepala BTNGMb Anggit Haryoso menyatakan pihaknya masih melakukan penelusuran terkait video viral tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita mengetahui dari media sosial. Kalau yang ada di kita informasinya masuk tanggal 29 (Mei 2025). Setelah itu tentu saja kami merespons terkait dengan pemberitaan tersebut," kata Anggit saat ditemui di kantornya, dilansir detikJateng, Selasa (3/6/2025).

Dalam penelusuran itu pihaknya mengacu pada bukti yang ada di media sosial. Pihaknya juga bersurat ke penyelenggara open trip tersebut untuk klarifikasi.

Anggit juga menyatakan istilah pengkavelingan area berkemah itu tidak ada. Semua pendaki memiliki hak yang sama. Baik pendaki yang masuk sebagai peserta open trip maupun pendaki mandiri memiliki hak yang sama setelah melakukan pendaftaran secara legal melalui booking online di Taman Nasional. Dia bilang pendaki di mana pun harus bijak dalam berbagi ruang di area berkemah.

Lebih lanjut Aggit menambahkan, heboh pengkavelingan area berkemah ini juga telah mendapat perhatian dari Kementerian Kehutanan, karena tidak hanya terjadi di Merbabu, tetapi juga di gunung lainnya.

Penjelasan Tiga Dewa Adventure Indonesia

Pihak Tiga Dewa Adventure Indonesia membantah melakukan pengkavelingan area kemah atau tempat nge-camp pendaki.

"Kami dari itu para kru lokal kita semua sudah dirapatkan, bahwasanya dari pihak tim Tiga Dewa itu tidak ada yang pernah untuk dinamakan untuk booking area kamp," kata pemilik Tiga Dewa Adventure Indonesia, Muhammad Rifqi Maulana, saat dihubungi wartawan lewat telepon, Selasa (3/6/2025).

Rifqi mengatakan, dalam melayani tamu open trip wisata pendakian, pihaknya bekerja sama dengan tim lokal untuk memaksimalkan pelayanan dan tidak mengecewakan peserta.

Dia bilang tenda dan keperluan lainnya sudah dibawa naik dulu oleh porter atau tim lokal. Soal pendirian tenda bagi peserta di area camping, Rifqi mengatakan itu di-setting agar tidak sampai memenuhi lokasi.

"Mungkin sebenarnya permasalahannya adalah ini muncul dari konten yang membawa nama booking area lahan kamp. Dan memang di setiap gunungnya itu Tiga Dewa-lah menjadi sorotan para open trip atau pendaki lainnya. Begitu. Karena memang paling ramai dan memang lahan kampnya itu kita set up-lah. Gimana caranya biar kelihatannya juga kan kita nggak memenuhi area kamp," ujar dia.

Rifqi juga membantah bahwa tenda-tenda itu berada di lokasi sampai berhari-hari. Untuk tenda kamp, pihaknya bekerja sama dengan porter lokal dan bagaimana agar tenda sudah sampai di atas lebih dulu, sehingga ketika peserta sampai, tenda sudah berdiri dan tidak mengecewakan tamu.

Baca selengkapnya di sini.

Lihat juga video: Pendakian ke Merbabu Dibuka Lagi Desember Setelah Tutup Akibat Kebakaran

(idh/imk)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article