Kemensos Ajak Universitas PGRI Semarang Sukseskan Sekolah Rakyat

6 months ago 33
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Kementerian Sosial (Kemensos) menggandeng berbagai pihak, termasuk kalangan akademisi guna menyukseskan jalannya program Sekolah Rakyat. Setelah menyambangi Universitas Boyolali, kali ini Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono datang ke Universitas PGRI Semarang, Jawa Tengah. Kunjungannya dalam rangka menyosialisasikan sekaligus mengajak berkolaborasi untuk mendukung Sekolah Rakyat.

"Jadi pada hari ini kita sosialisasi program Kemensos, kolaborasi pemberdayaan, juga karena di sini itu menghasilkan guru-guru, kita berharap nanti Universitas PGRI bisa memasok guru-guru yang hebat untuk mengajar di Sekolah Rakyat, yang sedang kita siapkan untuk dibuka di tahun ajaran baru," ujar Agus Jabo dalam keterangan tertulis, Rabu (28/5/2025).

Dalam Seminar "Deep Learning, Sekolah Rakyat, dan Pemberdayaan Masyarakat" di Gedung Balairung Universitas PGRI Semarang Selasa (27/5), dia menjelaskan saat ini proses rekrutmen guru yang akan mengajar di Sekolah Rakyat sudah dibuka dan telah masuk tahap asesmen oleh Kemendikdasmen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka yang melaksanakan perekrutan, untuk kepala sekolah (sekolah rakyat) sedang tes wawancara oleh Kemensos," ujarnya.

Dia menyebut guru sekolah rakyat akan diprioritaskan dari daerah asal, sebagaimana para muridnya. Harapannya para lulusan dari kampus-kampus di daerah dapat berkontribusi mengisi kebutuhan tenaga pengajar.

"Misalnya Kota Semarang, sekolahnya di Kota Semarang, guru dan muridnya pun berasal dari Kota Semarang," urainya.

Sementara untuk aspek kualifikasi, Agus Jabo menekankan guru sekolah rakyat harus mempunyai karakter dan empati tinggi terutama kepada masyarakat miskin.

"Karena ini sekolah untuk rakyat miskin, maka guru-gurunya harus punya empati terhadap murid-muridnya yang berasal dari keluarga miskin," katanya.

Secara nasional, sudah ada 65 titik Sekolah Rakyat yang siap dibuka untuk tahap pertama pada tahun ajaran baru Juli mendatang. Adapun target selanjutnya adalah membuka 100 titik sesuai amanat Presiden Prabowo Subianto dan secara bertahap tiap kabupaten dan kota minimal memiliki satu sekolah rakyat.

"Idealnya satu Sekolah Rakyat itu (menampung) 1.000 siswa dari SD, SMP, sampai SMA. Lahan yang dibutuhkan untuk membangun sarana prasarana Sekolah Rakyat itu sekitar 8,5 hektare, ada kelas, ada asrama, ada dapur, ada tempat makan, ada lab, ada tempat ibadah, ada lapangan, juga ada tempat untuk vokasi seperti peternakan, perikanan, dan lain-lain," terangnya.

Dia mengungkapkan output yang diharapkan dari program Sekolah Rakyat adalah menghasilkan anak-anak yang memiliki 3 hal, yaitu keilmuan, karakter (kebangsaan, keagamaan, dan sosial), dan mempunyai keterampilan.

"Jadi begitu mereka lulus SMA, mau bekerja, mereka sudah kita bekali keterampilan, supaya bisa bekerja, punya penghasilan, dan bisa membantu orangtuanya," tutur Agus Jabo.

Menutup acara, Agus Jabo mengutip pesan dari Bung Karno.

"Sebagai syarat untuk membangun Indonesia yang adil dan makmur, Indonesia harus memegang teguh Trisakti, berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan," tuturnya.

Pihaknya berharap hadirnya program Sekolah Rakyat mampu memotong transmisi kemiskinan antar generasi, membantu mengentaskan kemiskinan serta menghapus kemiskinan ekstrem di Indonesia.

Ajakan sinergi Agus Jabo disambut respons positif oleh Wakil Rektor 1 Universitas PGRI Semarang, Muniroh Munawar. Pihaknya menyatakan siap membantu menyukseskan Sekolah Rakyat.

"Program Sekolah Rakyat yang dilaksanakan Kemensos menyasar anak dari keluarga miskin. Semoga Universitas PGRI Semarang bisa berkontribusi, salah satunya melalui program KKN mahasiswa," ujarnya.

Adapun Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar bersama masyarakat. Melalui program ini, Universitas PGRI Semarang akan berkontribusi dengan menempatkan mahasiswa yang melaksanakan KKN di Sekolah Rakyat.

"Teman-teman mahasiswa mahasiswi harus siap ketika nanti diterjunkan (KKN) di Sekolah Rakyat, diharapkan dapat mengasah softskill, meningkatkan kemampuan beradaptasi," kata Muniroh Munawar.

(akd/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article