Kemensos & 43 Instansi Tandatangani Perjanjian Pinjam Aset Sekolah Rakyat

4 months ago 21
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Kementerian Sosial RI menggelar penandatanganan perjanjian pinjam pakai Barang Milik Daerah (BMD) dan Barang Milik Universitas di Gedung Graha Aneka Bhakti, Jakarta, hari ini. Penandatanganan ini diikuti 41 instansi pemerintah daerah serta dua universitas yang mendukung penyelenggaraan Sekolah Rakyat di wilayah masing-masing.

Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan penandatanganan ini merupakan tonggak penting dalam pelaksanaan Sekolah Rakyat, sebagai bentuk afirmasi negara terhadap kelompok masyarakat yang paling rentan.

"Perjanjian yang kita tandatangani hari ini adalah tulang punggung Sekolah Rakyat di mana Sekolah Rakyat merupakan gagasan dari Presiden Prabowo. Tanpa lahan dan bangunan, tidak ada rumah belajar. Tanpa rumah belajar, harapan tetap akan menjadi mimpi yang jauh bagi anak-anak kita." kata Gus Ipul dalam keterangan tertulis, Kamis (10/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penandatanganan perjanjian ini dilakukan untuk mendukung pendirian titik-titik Sekolah Rakyat rintisan yang berlokasi di luar aset milik Kementerian Sosial. Hal ini menjadi langkah strategis untuk memperluas jangkauan program dan memastikan ketersediaan sarana fisik yang memadai di berbagai daerah.

Sekolah Rakyat adalah program strategis nasional hasil gagasan langsung Presiden RI, Prabowo Subianto. Tujuannya adalah memutus rantai kemiskinan antar generasi, memperluas akses pendidikan, serta mempersiapkan Generasi Emas 2045. Kementerian Sosial ditugaskan sebagai koordinator operasional, berkolaborasi dengan berbagai kementerian/lembaga sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2024.

Gus Ipul menjelaskan, Sekolah Rakyat menyasar anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang tidak atau belum pernah sekolah, maupun yang terancam putus sekolah. Berdasarkan data BPS Susenas Maret 2024, terdapat 4.160.429 anak usia sekolah (7,63%) yang tidak atau belum pernah sekolah dan tidak sekolah lagi. Selain itu, 74,51% kepala rumah tangga miskin ekstrem hanya berpendidikan SD ke bawah, menunjukkan kuatnya transmisi kemiskinan akibat rendahnya pendidikan orang tua.

Di sisi lain, Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Prof Mohammad Nuh, menekankan bahwa Sekolah Rakyat bukan sekadar program pendidikan, tetapi gerakan sosial untuk menunaikan janji kemerdekaan.

"Tema besarnya itu adalah memuliakan dan membahagiakan orang-orang. Karena kita punya utang pada mereka. Negara punya utang pada mereka karena janji kemerdekaan kita adalah untuk kesejahteraan mereka, tapi sampai sekarang mereka belum sejahtera, turun-temurun," ujar Mohammad Nuh.

"Sekolah Rakyat ini adalah kebahagiaan dari melunasi janji kita melalui pendidikan. Karena pendidikan itu adalah sistem rekayasa sosial yang terbaik, teruji dan terpuji untuk memotong mata rantai kemiskinan," tambahnya.

Ia menambahkan bahwa Sekolah Rakyat hadir untuk menjangkau yang tidak terjangkau, serta menjadi pemungkin dari hal-hal yang sebelumnya dianggap tidak mungkin.

"Sekolah Rakyat adalah pemungkin, memungkinkan yang tidak mungkin. Kita ingin memuliakan kaum miskin, bukan sekadar menyelamatkan mereka. Memuliakan artinya memberi lebih dari sekadar kebutuhan asalnya," urainya.

Seluruh siswa Sekolah Rakyat akan mendapatkan fasilitas penunjang yang mencakup seperti:

  • Pemeriksaan kesehatan menyeluruh
  • Pemetaan potensi bakat dan kekuatan individu berbasis AI
  • Penilaian akademik dan psikososial
  • Asrama dan makan 3 kali sehari
  • Seragam dan perlengkapan sekolah
  • Pendampingan pembelajaran digital
  • Pembiayaan pendidikan sebesar Rp 48,25 juta per anak per tahun (tahun pertama)

Nuh mencontohkan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Sekolah Al-Hikmah Surabaya yang menyerahkan modul ajarnya secara gratis untuk Sekolah Rakyat.

"Modulnya luar biasa, semuanya tematik, interactive learning, dan diberikan gratis demi Sekolah Rakyat," ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya pemetaan bakat dengan pendekatan personal, berkat kontribusi sistem talent mapping berbasis AI.

"Setiap anak itu adalah genius. Tidak ada ciptaan Tuhan yang bodoh. Kita harus tahu di mana strength point-nya, dan itu akan menentukan pendekatan pembelajaran dan ekstrakurikulernya. Ini adalah personalized learning yang bahkan belum umum di sekolah-sekolah lain," terangnya.

Model yang diterapkan disebut model delta, yakni memetakan kondisi awal anak secara komprehensif lalu mengukur perubahan atau peningkatannya setiap semester.

"Kami petakan fisiknya, psikososialnya, dan akademiknya. Semua data itu digunakan untuk memastikan mereka bertumbuh. Solidaritas sosial di antara siswa pun dibangun, karena mereka berangkat dari titik yang sama: titik yang berat," jelasnya.

Ia menutup dengan keyakinan bahwa Sekolah Rakyat bukan hanya akan...

Read Entire Article