Kesedihan di Pasar Kebayoran Lama Saat Bocah Korban Penyiksaan Ayah Ditemukan

6 months ago 33
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

MK (7), seorang bocah perempuan berusia 7 tahun, ditemukan dalam kondisi lemas di lorong Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Sejumlah warga pasar tak kuasa menahan tangis saat melihat kondisi MK sebelum dievakuasi.

Salah seorang pemilik kios, Asep (40), melihat MK terbaring lemas di lantai pada Rabu (11/6) pagi. MK yang kurus kering dan penuh luka hanya menggunakan kardus sebagai alas.

"Banyak ibu-ibu yang nangis lihat kondisinya," kata Asep saat ditemui di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (14/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga pasar mendekat dan mencoba berinteraksi dengan MK. Mereka sempat bertanya alamat rumah MK, tapi dijawab dengan ketakutan dan tak mau pulang.

"Dia bilang 'nggak mau, bapak saya jahat, pulang sama om aja', gitu dia bilang," ujar Asep.

Asep pun mengingat pertanyaan anak tersebut kepadanya. Pertanyaan yang membuatnya merasa sedih.

"Katanya 'Om, ikut Om aja ya. Om punya kasur nggak di rumah?' Itu yang saya ingat," katanya dengan nada lirih.

Asep pun mengambil sepotong roti untuk dimakan oleh MK. Ia mengaku menangis saat memberikan makanan untuk anak tersebut.

"Sambil ngasih makan, itu air mata saya nggak bisa kebendung, tumpah semua. Kemanusiaan kita timbul di situ," pungkas Asep.

Merasa ada yang tak benar, Asep bersama warga langsung berinisiatif melapor kepada petugas keamanan. Hingga akhirnya MK dapat dievakuasi.

"Ada ibu-ibu yang mau ngurusin aja, tapi saya bilang ini bukan (masalah) sepele, jadi biar dilaporin aja," terang Asep.

Sebagai orang tua, Asep menyayangkan tindakan orang tua MK atas alasan apa pun. Terlebih lagi melihat langsung kondisi MK yang badannya kurus, lemas, dan penuh dengan luka.

"Saya sedih dan marah. Sedih itu tadi, kok ada yang tega gitu. Marahnya, kok ada begini ya," ujarnya.

Dievakuasi Satpol PP

Sebagai informasi, bocah kecil itu ditemukan warga pada Rabu (11/6) pagi di Pasar Kebayoran Lama. Awalnya, warga mengira anak itu numpang tidur.

Sampai akhirnya, petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kebayoran Lama yang sedang berpatroli menemukan anak tersebut. Petugas yang mendapati bocah tersebut dalam kondisi luka-luka langsung mengevakuasinya.

Menurut pengakuan si anak, ia telah disiksa oleh ayahnya. Sayangnya, petugas tidak dapat menemukan ayah korban yang diduga telah membuangnya.

Lihat juga Video: Polri-Komnas Anak Jenguk Bocah Korban Penyiksaan Orang Tua di Jaksel

(ond/aik)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article