Khofifah: Produksi Padi Jatim Tertinggi, Siap Wujudkan Kedaulatan Pangan

6 months ago 24
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Sektor pertanian Jawa Timur kembali menunjukkan progres positif di tahun 2025. Pada periode Januari-Juli 2025, potensi produksi padi Jatim diperkirakan hampir mencapai 9 juta ton gabah kering panen (GKP) atau lebih tepatnya 8.784.027 ton GKP, setara dengan 7.305.785 ton Gabah Kering Giling (GKG) atau 4.218.508 ton beras.

Adapun angka tersebut merujuk data sementara yang dirilis BPS per 2 Juni 2025. Jika dibandingkan dengan data periode yang sama di tahun 2024, potensi produksi padi dan beras Jatim mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Secara rinci, potensi produksi padi pada periode Januari-Juli tahun 2024 mencapai 7.754.335 ton GKP. Sementara pada periode bulan yang sama di tahun 2025, potensi produksi padi Jatim mencapai 8.784.027 ton GKP. Artinya ada peningkatan produksi padi hingga 1.029.692 ton setara 13,28 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan perhitungan GKG, produksi padi tersebut meningkat dari 6.449.378 ton GKG menjadi 7.305.785 ton GKG atau ada peningkatan sebanyak 856.407 ton GKG. Peningkatan produksi padi Jawa Timur pada periode Januari - Juli 2024 setara dengan produksi beras yang dicatatkan sebesar 3.724.001 ton.

Di tahun 2025 pada periode yang sama, potensi produksi padi yang dihasilkan setara dengan beras 4.218.508 ton. Artinya, ada peningkatan sebesar 13,28 persen atau 494.501 ton.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan capaian yang baik dari sektor pertanian Jatim ini menunjukkan keseriusan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

"Bahkan kalau kita bicara dari Jatim, yang produksi padi dan berasnya bertinggi nasional lima tahun berturut-turut maka kita siap untuk menjadi garda terdepan mewujudkan kedaulatan pangan nasional," ujar Khofifah dalam keterangan tertulis, Jumat (13/6/2025).

Khofifah mengungkapkan kenaikan produksi padi dan beras Jatim di tahun 2025 ini juga ditopang dari penambahan luas tanam yang berimplikasi pada peningkatan luas panen padi Jatim di tahun 2025 ini.

Ia menambahkan, luas panen Jatim di tahun 2025 untuk periode Januari-Juli mencapai 1.299.222 hektare. Angka ini meningkat 13,4 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Adapun luasan ini cukup mendongkrang kontribusi sektor pertanian Jatim di skala nasional, dimana secara nasional capaian sektor pertanian sebesar 10,52% pada triwulan I tahun 2025 (year-on-year).

"Jawa Timur berkontribusi cukup signifikan terhadap pertanian nasional sekitar 12.10 persen," jelas Khofifah.

Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan capaian sektor pertanian kali ini menunjukkan bahwa kebijakan yang berpihak pada petani serta penguatan produksi pangan nasional mulai menunjukkan hasilnya. Kontribusi besar terhadap kinerja pertanian secara umum juga didukung dengan adanya peningkatan signifikan pada produksi padi dan jagung.

"Produksi padi dan jagung menjadi penyumbang utama, disusul oleh pertumbuhan subsektor peternakan yang juga memberikan kontribusi besar terhadap kinerja pertanian secara umum," ucapnya.

Khofifah menambahkan, hasil ini sekaligus mempertegas peran sektor pertanian sebagai fondasi ketahanan ekonomi nasional. Kontribusi lebih dari 12% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia menjadikan sektor pertanian tak hanya menyediakan pangan, tetapi juga membuka lapangan kerja, menjaga stabilitas harga, dan memperkuat daya saing bangsa.

Berdasarkan data BPS pada tahun 2024, produksi padi Jawa Timur tertinggi se-Indonesia dengan total mencapai 9,28 juta ton GKG. Angka ini disusul dengan 4 provinsi penghasil padi di Indonesia lainnya, antara lain Jawa Tengah yang menghasilkan 8,89 juta ton padi, Jawa Barat di posisi ketiga dengan hasil padi 8,63 juta ton. Lalu disusul Sulawesi Selatan yang mampu menghasilkan 4,82 juta ton padi, dan Sumatera Selatan mencapai 2,91 juta ton padi.

"Jatim siap memberikan upaya maksimal untuk bersama-sama mewujudkan ketahanan pangan nasional," pungkasnya.

Simak juga video: Ony Anwar Harsono Bicara Kunci Sukses Ngawi Sebagai Lumbung Padi Nasional

(akd/akd)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article