Kisah Si Kecil Aufan Derita Hidrosefalus, Crouzon Syndrome hingga Spina Bifida

6 months ago 22
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Air mata Dian Nopita tak terbendung setelah akhirnya dipertemukan dengan anak bungsunya Aufan Munadi pasca dirinya melahirkan Aufan 3 hari sebelumnya.

Bukan hanya keinginan yang kuat melihat sang buah hati tetapi juga perasaan bercampur aduk karena syok Aufan memiliki kondisi berbeda dari anak kebanyakan.

"Awal lihat itu saya langsung stres, darah tinggi pas lihat dia. Kan 3 hari ga dilihatin Ya Allah, Masya Allah, mandi air mata saya," kata Nopi kepada berbuatbaik.id saat berkunjung di rumahnya, Maja, Lebak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak mempunyai BPJS Kesehatan, membuat Aufan dipulangkan paksa ke rumah dengan kondisi kepalanya membesar karena hidrosefalus. Kurang edukasi membuat Nopita terlambat membawa Aufan ke dokter padahal bukan hanya hidrosefalus, Aufan juga mengalami penyakit langka yaitu Crouzon Syndrome hingga Spina Bifida.

Crouzon syndrome adalah kelainan genetik langka yang memengaruhi tulang tengkorak dan wajah bayi. Sementara Spina Bifida adalah cacat lahir yang terjadi akibat terganggunya pembentukan tabung saraf selama bayi dalam kandungan. Hal ini menyebabkan munculnya celah pada ruas tulang belakang.

Dengan kondisi yang begitu mengkhawatirkan, Aufan pun akhirnya dapat dioperasi sejak umur 1 tahun. Dua operasi ini membuat kedua orang tua Aufan trauma karena kondisi anaknya sempat menurun dan kritis.

"Lama gak sadar alami pendarahan. Hati menangis merasa sendirian, gak ada penyelamat. Minta darah ke PMI karena butuh darah 8 kantong. Bersyukur mukzijat dari Allah luar biasa, Aufan bisa melewati masa kritis itu," ungkapnya Nopi.

AufanAufan (Foto: berbuatbaik.id)

Hati Nopi semakin teriris saat banyak tetangganya dulu sering merundung anak keduanya karena tidak terlahir normal.

"Dulu pas lahir tetangga di sana banyak yang bully, buruk rupa, cacat sampai sakit hati dan nangis gak mau keluar saya karena dibilang sama orang-orang. Sekarang mau gimana udah takdir dia anugerah buat saya, banyak ilmu dan pengalaman berharga memperjuangkan dia. Dia juga kuat saya harus lebih kuat," sambungnya berusaha tegar.

Kini Nopi masih dalam keadaan bimbang sekaligus bersyukur dengan keadaan Aufan sekarang. Bimbang karena Aufan harus menjalani operasi ketiga untuk Spina Bifida. Dokter mengatakan jika tidak segera dilakukan operasi, khawatir Aufan akan mengalami disabilitas.

Padahal menurut Nopi, kondisi Aufan sudah cukup karena anaknya kini sudah bisa berjalan walaupun bicaranya masih tidak jelas. Nopi pun masih trauma atas operasi sebelumnya, ditambah kini ayahnya yang bekerja serabutan tak bisa mencukupi kebutuhan keluarga mereka. Penghasilan yang hanya bisa diandalkan dari Nopi saja yang berprofesi sebagai guru SD.

"Aufan memang BPJS ditanggung tapi ongkos bolak balik kontrol ga nanggung. Sayanya juga belum siap. Saya takut kehilangan karena sepengalaman saya pertama kedua itu drop," ungkapnya.

Kini Nopi masih mempersiapkan dirinya dan juga akan berkonsultasi lebih lanjut. Dia mengharapkan ada dukungan untuk Aufan menempuh operasi yang ketiga agar tak ada lagi kekhwatiran Aufan akan mengalami kelumpuhan.

#sahabatbaik, kamu bisa menjadi salah satu dukungan Aufan menjalani operasi Spina Bifida ini. Keluarga ini berharap ada uluran tangan melalui Donasi yang diberikan,

Mari bersama menjadi jalan kesembuhan untuk anak berpenyakit langka ini. Semoga Aufan bisa terus tumbuh dan berkembang dengan baik. Donasi di berbuatbaik.id, 100% tersalurkan.

Lihat juga video: Perjuangan Keluarga Tukang Bengkel Jemput Kesembuhan Anak Hidrosefalus

(kny/imk)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article