KPK Usut Uang Beli Moge yang Disita dari Eks Stafsus Menaker Ida Fauziyah

4 months ago 13
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

KPK tengah menelusuri asal usul motor gede (moge) jenis Harley-Davidson yang disita dari mantan staf khusus Menteri Ketenagakerjaan (Stafsus Menaker) 2019-2024 Ida Fauziyah, Risharyudi Triwibowo. KPK mendalami uang yang digunakan untuk membeli moge tersebut.

"Ini pelan-pelan, pelan-pelan kami sedang menyusuri uang-uang tersebut yang Rp 53 miliar sekian itu sedang kita susuri. Nah salah satunya adalah kita baru dapat yang terakhir ini dibelikan kepada motor. Itu mengalir kepada stafsus," ungkap Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu dalam konferensi pers di gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (24/7/2025).

Asep menjelaskan KPK masih terus menggali informasi kemana saja aliran dana tersebut selain digunakan untuk pembelian moge. Pihaknya pun kini tengah melakukan pengujian di laboratorium forensik terhadap barang elektronik yang disita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sedang gali informasinya dari stafsus itu dan dari pihak-pihak lain. Dan termasuk juga dari barang bukti elektronik yang saat ini seperti saya sampaikan, itu sedang mulai kita bongkar isinya ya," jelas Asep.

Selain aliran dana, pihaknya sedang mendalami terkait adanya perintah untuk melakukan tindakan pemerasan terhadap izin TKA tersebut. KPK tengah mencari tahu sampai tingkatan mana perintah pemerasan tersebut muncul.

"Jadi ada dua ya (yang didalami). Ada alur perintahnya, perintahnya dari siapa nih untuk mungut itu? Karena tidak mungkin ini hanya dilakukan atau dilakukan oleh tadi, para pegawai tadi atau eksekutor tadi gitu ya, tanpa ada perintah dari atasannya gitu, Sampai di mana nih perintah itu? Siapa yang memiliki ide pertama untuk melakukan hal tersebut?" kata dia.

Diketahui, KPK menyita satu unit motor gede jenis Harley-Davidson dari mantan staf khusus Menteri Ketenagakerjaan 2019-2024 Ida Fauziyah, Risharyudi Triwibowo. Penyitaan moge tersebut dilakukan KPK kemarin.

Moge tersebut pun kini sudah terparkir di rumah penyimpanan benda sitaan negara (rupbasan) KPK, Cawang, Jakarta Timur. Budi belum menjelaskan lokasi barang tersebut diambil.

Sebagai informasi, kasus dugaan korupsi di Kemnaker yang diusut KPK ini berkaitan dengan pemerasan dalam pengurusan penggunaan tenaga kerja asing. Semula KPK mengungkap kasus ini terjadi selama periode 2019-2023 dengan bukti uang yang terkumpul dari praktik itu mencapai Rp 53 miliar.

Total ada delapan orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. KPK menduga oknum pejabat di Kemnaker memeras para calon tenaga kerja asing yang akan bekerja di Indonesia.


(isa/isa)

Read Entire Article