Kronologi Beni Residivis Narkoba Bunuh Kakak di Jaktim, Berawal Transaksi Sabu

4 months ago 11
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Polisi menjelaskan kronologi Beni (45) membunuh kakaknya, D (47), di Kebon Nanas, Jatinegara, Jakarta Timur (Jaktim). Pembunuhan diawali dengan adanya transaksi narkoba jenis sabu atau metamfetamin antara keduanya dan seorang bernama Nanang.

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Fiardy Marasabessy mengatakan peristiwa terjadi pada hari Selasa (18/7/2025) petang. Beni merasa setoran penjualan sabu dari korban kurang sehingga terjadi cekcok.

"Ada telepon dari Nanang (pemasok sabu) yang protes dengan sikap pelaku Beni, kemudian pelaku mencoba menghubungi Nanang secara rutin untuk diajak bertemu," kata Ressa, Rabu (23/7).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tujuannya, Beni hendak menghabisi nyawa Nanang. Namun, setelah keduanya cekcok di telepon, Beni tidak bisa langsung bertemu dengan Nanang. Hingga akhirnya Beni tidak mendapatkan sabu lagi dari Nanang untuk dijual.

"Namun diketahui korban tetap mendapat pekerjaan menjual metamfetamin. Pelaku berasumsi barang penjualan metamfetamin tersebut berasal dari Nanang," ungkapnya.

Kemudian, tiga hari sebelum peristiwa itu terjadi, Beni makin cekcok dengan korban karena masalah sabu dan uang. Korban mengaku kepada Beni tidak ada lagi sabu dan uang.

"Sampai akhirnya pelaku meminta temannya Dwi untuk membeli metamfetamin dari korban guna pengecekan benar atau tidaknya bahwa korban mendapatkan pekerjaan penjualan metamfetamin," sebutnya.

Singkat cerita, Ressa mengatakan dugaan Beni benar, ternyata korban menjual sabu tersebut. Merasa dibohongi, Beni kemudian murka dan iri hati kepada kakaknya itu. Dia berasumsi bahwa sabu milik kakaknya berasal dari Nanang.

"Sehingga pada hari kejadian pelaku sudah memiliki niat untuk membunuh korban yang merupakan kakak kandung pelaku dengan bersiap membawa pisau dapur miliknya dan berangkat dari rumahnya," sebutnya.

Setiba di lokasi kejadian, pelaku dan korban kembali cekcok. Pelaku sempat mengajak korban untuk berkelahi. Korban lalu menyetujui ajakan perkelahian itu.

"Namun pelaku yang sudah membawa pisau dapur kemudian mengeluarkan pisau tersebut dan membacok korban satu kali dan kena di leher bagian kanan," jelasnya.

Kemudian, pelaku kembali membacok korban hingga mengenai bagian tangan kanan dan perut kanan. Melihat korban sudah tergeletak, pelaku segera melarikan diri.

"Pelaku pergi kembali ke kontrakan pelaku untuk menyimpan pisau yang digunakan pelaku di bawah tangga kontrakan pelaku. Segera pelaku bersama mengajak istrinya untuk secepatnya pergi ke daerah Kuningan, Jawa Barat," pungkasnya.

(rdh/zap)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article