Legislator Akan Tanya TNI soal Wacana Rekrutmen 24 Ribu Tamtama

5 months ago 43
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Anggota Komisi I DPR RI, Rizki Natakusumah, menyikapi rencana TNI AD merekrut 24 ribu prajurit baru untuk pembentukan batalion teritorial pembangunan. Rizki berharap kebijakan itu dapat memperkuat satuan ke depannya.

"Ya, pasti. Ini salah satu isu yang nanti kita juga akan bahas dengan TNI ya. Kita yakin TNI memiliki kepentingan yang sangat kuat di negara. Presiden, pemerintah, DPR juga mendukung penguatan tugas TNI," kata Rizki di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (12/6/2025).

Kendati demikian, Rizki menyebutkan TNI mesti menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan amanat yang diberikan. Ia ingin kebijakan yang diberikan ke TNI dapat mendekatkan satuan ke masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami juga berharap TNI juga bisa fokus terhadap fungsi dan tugasnya di lapangan. Jadi, apa pun yang dilaksanakan, apakah itu perekrutan, apakah itu hal lain yang menjadi kebijakan dari TNI, kita harapkan bisa terus memperkuat satuan TNI dan mendekatkan TNI dengan masyarakat," tambahnya.

Ia juga menyikapi kritik dari sejumlah pihak terkait rencana perekrutan besar-besaran itu. Ia mengatakan tugas TNI bukan hanya terkait dengan operasi militer.

"Ya, kan ada operasi militer perang, dan ada operasi militer selain perang. Nah, ini tentu nanti akan dibahas, tapi yang jelas pasti apapun yang menjadi kebijakan presiden pasti akan dibahas di DPR," ujar Rizki.

"Kita bagian dari pemerintahan Pak Prabowo ini juga saya yakin niatnya adalah untuk menguatkan satuan TNI dan tugas fungsi utama TNI ke depan. Jadi selama itu baik untuk negara pasti kita dukung," sambungnya.

Penjelasan TNI AD

TNI AD merespons kritikan yang muncul mengenai perekrutan calon tamtama sebanyak 24 ribu prajurit untuk batalion teritorial pembangunan. TNI AD menjelaskan fungsi teritorial menjadi salah satu fungsi utama yang dimiliki.

"Fungsi utama teritorial itu kita melaksanakan kegiatan sebagai bagian dari masyarakat, sebagai prajurit TNI Angkatan Darat yang di dalam jati dirinya itu melekat bahwa kita ini berasal dari rakyat, sehingga kita bersama-sama dengan rakyat menyatu, membina, menyiapkan rakyat sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan, rakyat siap untuk bersama-sama dengan TNI melaksanakan upaya pertahanan negara ini," ujar Kadispen TNI AD Brigjen Wahyu Yudhayana kepada wartawan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (11/6).

Dia menjelaskan, sistem pertahanan keamanan Indonesia mengandung sistem pertahanan keamanan rakyat semesta. Dia menyebutkan, pada masa damai ini, TNI AD harus menyiapkan rakyat untuk siap setiap saat sewaktu-waktu bersama-sama dengan TNI sebagai komponen utama pertahanan untuk melaksanakan pertahanan negara.

Dia juga menerangkan, dalam operasi militer selain perang (OMSP), TNI memiliki fungsi melaksanakan kegiatan perbantuan kepada pemerintah atau pemerintah daerah. Termasuk mendukung program-program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Tentu kita harus mendukung, harus membantu itu, karena itu menjadi amanah dari tugas kita juga, pasti, militer setelah perang itu satu fungsi utama, fungsi utama pertempuran itu juga berjalan," terangnya.

Dia pun mengatakan TNI AD tidak pernah menolak kritik ataupun masukan yang disampaikan. Dia menyebutkan TNI AD menganggap hal tersebut sebagai kecintaan masyarakat kepada TNI.

Sementara itu, Koalisi Masyarakat Sipil menilai rencana rekrutmen tersebut sudah keluar jauh dari tugas utama TNI sebagai alat pertahanan negara. Menurut Koalisi Masyarakat, TNI semestinya direkrut, dilatih, dan dididik untuk perang serta bukan untuk mengurusi urusan-urusan di luar perang, seperti pertanian, perkebunan, peternakan, maupun pelayanan kesehatan.

(dwr/gbr)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article