Legislator Gerindra Soroti Sampah di Pesisir: Perlu Penanganan Khusus

4 months ago 11
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Gerindra Dwita Ria Gunadi menyoroti persoalan pengelolaan sampah di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Dia menilai tumpukan sampah di sepanjang garis pantai hingga pulau terpencil perlu ditangani secara khusus.

"Setiap kunjungan ke daerah pesisir, kami masih melihat sampah yang tidak tertata, belum dipilah antara organik dan anorganik. Ini menandakan perlunya penanganan khusus dan sistem yang terpadu," ujar Dwita usai melakukan kunjungan ke Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) di Maros, Senin (21/7/2025).

Dia menegaskan penyediaan tempat pembuangan saja tidak cukup. Dwita mengatakan solusi nyatanya harus mencakup seluruh rantai pengelolaan mulai dari pengumpulan, pencatatan, hingga pemanfaatan sampah yang bernilai ekonomi. Dia mendorong pendirian bank sampah sebagai bagian dari solusi konkret.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bank sampah bisa menjadi insentif ekonomi bagi masyarakat. Tapi pertanyaannya, siapa yang bertanggung jawab? Dana dari mana? Ini yang harus kita dorong bersama," tegasnya.

Dwita juga menekankan pentingnya menggerakkan generasi muda untuk menjaga kebersihan kawasan pesisir. Dia menilai keterlibatan anak muda lokal harus menjadi bagian dari strategi besar, termasuk dalam program prioritas nasional seperti Kampung Nelayan Merah Putih yang digagas Presiden Prabowo Subianto.

"Kita harus libatkan pemuda lokal dalam membangun kesadaran dan sistem yang berkelanjutan," katanya.

Dwita juga menyoroti pentingnya pembinaan sumber daya manusia dan dukungan anggaran dari pusat hingga daerah. Dalam konteks ini, program Bulan Cinta Laut (BCL) yang digagas Kementerian Kelautan dan Perikanan dinilainya bisa menjadi model yang diperluas dan diterapkan secara berkelanjutan di berbagai daerah.

"Kawasan pesisir yang bersih bukan hanya nyaman, tapi juga membuka peluang pariwisata dan ekonomi. Inilah bagian dari visi ekonomi biru menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya.

(idn/imk)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article