Legislator Minta Kemenhub Pecat Petugas KSOP Lalai Usai Insiden KMP Tunu Jaya

4 months ago 9
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PAN Ahmad Bakrie meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menindak tegas Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) yang tidak melaksanakan SOP pelayaran kapal secara benar seusai insiden KM Tunu Pratama Jaya. Ahmad Bakrie menilai temuan muatan yang berlebihan itu akibat dari kelalaian KSOP.

"Memang inilah yang kami selalu khawatirkan, jadi tidak tertibnya kawan-kawan di pelabuhan, KSOP daerah itu yang tidak tertib, tindak tegas, sehingga manifest tidak sesuai dengan penumpang yang ada," kata Ahmad Bakrie kepada wartawan, Rabu (23/7/2025).

Menurutnya, manifes yang tidak sesuai kerap mengakibatkan terjadinya bencana. Hal itu menjadi bukti tidak disiplinnya penyelenggara transportasi laut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mengingatkan kepada seluruh kepala pelabuhan KSOP yang ada di Indonesia ini supaya tegas, jangan bermain-main dengan manifes, baik itu masalah kendaraan maupun penumpang," ujarnya.

"Sebagian besar kalau terjadi musibah itu manifes selalu tidak sesuai. Nah ini yang sudah menjadi kebiasaan, kebiasaan ini kalau bisa jangan sampai terulang lagi," sambung dia.

Bakrie mendorong perlu ada sanksi tegas bagi penyelenggara transportasi laut yang lalai. Ia mengusulkan sanksi pemecatan.

"Kalau perlu petugas itu kalau memang tidak bisa melaksanakan tugasnya apa-apanya semuanya dikenakan sanksi, sanksi kerasnya diberhentikan, karena ini menyangkut nyawa," tuturnya.

Sebelumnya, terungkap muatan KMP Tunu Pratama Jaya saat kecelakaan empat kali melebihi kapasitas. Di mana kapasitas muat semestinya adalah 138 ton, tapi saat tenggelam kapal itu berisi muatan 538 ton.

"Kapasitasnya 138 dan temuan hasil investigasi kami muatan mencapai 538 ton. Jadi lebih tiga kalinya," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono, dilansir detikJatim, Selasa (22/7).

Berdasarkan manifes, kapal itu memuat total 22 kendaraan. Rinciannya 8 kendaraan golongan VII, 3 kendaraan golongan VIB, 3 kendaraan golongan VB, 3 kendaraan golongan IVB, 4 kendaraan golongan VIA, dan 1 kendaraan golongan II.

Berdasarkan manifes jumlah penumpang kapal sebanyak 53 orang dan kru 12 orang. Di mana dalam faktanya, sejumlah korban teridentifikasi tidak masuk manifes.

(amw/eva)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article