Legislator Soroti Penerima Bansos Main Judol, Mensos Tegaskan Cabut Jika Terbukti

4 months ago 14
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS, Achmad Ru'yat, menyoroti temuan PPATK terkait kurang lebih 500 ribu penerima bansos diduga bermain judi online (judol). Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan akan mencoret penerima jika terbukti terlibat judol.

"Hasil pemantauan PPATK ada lebih dari katakanlah 500 ribu penerima bansos itu diduga digunakan untuk judol, jadi kami ingin mendapat penjelasan ini langkah-langkahnya bagaimana ini," kata Achmad Ru'yat dalam rapat kerja Komisi IX DPR RI bersama Kemenkes, Kemensos, Kemendagri, di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa (15/7/2025).

"Ini sungguh sangat memprihatinkan, sementara volume di media kan ini harus disetop dan seterusnya, apakah memang harus seperti itu atau mentalitasnya dikoordinasikan dengan pihak-pihak stakeholder yang lain agar warga menggunakan sesuai dengan kebutuhannya," sambungnya.

Menanggapi hal itu, Gus Ipul menjelaskan temuan PPATK tersebut merupakan hasil dari kerja sama dengan Kemensos. Dia mengatakan pihaknya yang memberikan NIK kepada PPATK untuk ditelusuri.

"Terkait dengan judol, itu kami yang datang ke PPATK menyerahkan seluruh NIK yang pernah menerima rekening bansos dari Kementerian Sosial," ujarnya.

"Hasilnya setelah ditabrakkan dengan NIK pemain judol, ada 500.000 lebih NIK yang ikut bermain judol itu dari kami dalam rangka memverifikasi memvalidasi supaya data kita lebih akurat," sambungnya.

Gus Ipul mengatakan pihaknya telah menerima surat resmi dari PPATK pada pekan lalu. Dia memastikan akan menindaklanjutinya.

"Tentu nanti kita akan coba tindaklanjuti dengan mengambil kebijakan-kebijakan mereka yang melanggar ya tentu tidak akan mendapatkan bansos lagi," paparnya.

Namun dia menegaskan pihaknya akan memverifikasi terlebih dulu. Gus Ipul mengatakan, jika rekening tersebut dimanfaatkan oleh pihak lain, maka akan didalami bersama PPATK.

"Tetapi kita akan verifikasi kenapa rekening mereka itu bisa ikut bermain judol, benar-benar melanggar tentu kita coret, tapi kalau misalnya dimanfaatkan orang lain tentu kita akan dalami bersama PPATK," tuturnya.

Simak juga Video: Sanksi untuk Penerima Bansos yang Terlibat Judol

(amw/fca)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article