Makna Anugerah Adat Ingatan Budi yang Diberikan LAM Riau ke Kapolri

4 months ago 15
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Pekanbaru -

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerima Anugerah Adat Ingatan Budi dari Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR). Bukan sekadar seremoni, pemberian anugerah adat ini merupakan bentuk penghormatan yang mendalam kepada nilai budi dalam adat dan budaya Melayu.

Prosesi pemberian Anugerah Adat Ingatan Budi ini digelar di Balai Adat Melayu, Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (12/7/2025). Prosesi ini dilakukan dengan memasangkan tanjak, selempang, keris, dan pingat, serta tepuk tepung tawar.

"Anugerah Adat Ingatan Budi ini adalah suatu upaya mewujudkan konsep menebar dan membalas budi dalam masyarakat Melayu Riau," kata Ketua Umum Dewan Pengurus Harian (DPH) LAMR Datuk Seri H Taufik Ikram Jamil dalam elu-eluan-nya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sesuai dengan perkembangan zaman, hal-hal yang abstrak ini diupacarakan dengan menampilkan berbagai ritual Melayu Riau yang masih segar.

Taufik menjelaskan tanjak sebagai tanda kehormatan, selempang simbol keagungan dan perlindungan, keris sebagai simbol kekuatan.

"Dan kalung pingat sebagai tanda pengikat persaudaraan," imbuhnya.

Setelah itu, Jenderal Sigit ditepuk tepung tawari dengan merenjis dan menabur dedaunan dan air serta bertih. "Semuanya mengandung simbol kebaikan. Daun ati-ati, misalnya, melambangkan sikap penuh kehati-hatian, waspada, cermat," katanya.

"Supaya bercakap dengan beradab, supaya berbual dengan akal, supaya berbicara berkira-kira, supaya bergaul secara betul, supaya duduk pada yang elok, supaya tegak pada yang layak," jelasnya.

Alasan LAMR Beri Anugerah Adat

Sementara itu, Ketua DPH LAMR Kabupaten Bengkalis Datuk Seri Syaukani Alkarim memaparkan sejumlah alasan memberikan Anugerah Adat Ingatan Budi kepada Jenderal Sigit. Dalam pandangan Lembaga Adat Melayu Riau, Kapolri Jenderal Sigit telah banyak melakukan perbuatan bertanam budi secara baik dan berkelanjutan. Tindakan bertanam budi itu dilakukan melalui sejumlah program, berbagai inovasi, dan tindakan-tindakan profesional.

"Yang dampak dari kebijakan tersebut sangat banyak dirasakan oleh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Riau," kata Syaukani.

Syaukani kemudian membacakan sejumlah tindak dan perilaku yang dilakukan oleh Jenderal Sigit, baik dalam lingkungan internal Polri maupun dalam menjalankan kebijakannya sebagai Kapolri, yang memberikan dampak terhadap masyarakat.

Jenderal Sigit, selama kepemimpinannya dan sesuai arahannya, khususnya di Polda Riau, polres se-Indonesia, menjadikan lembaga adat dan komunitas adat sebagai mitra untuk berpikir dan sahabat bersanding pikiran.

"Setelah membaca fakta, menyelam di kedalaman perbuatan, serta menelisik kebijakan dan kebajikan yang telah ditunjukkan oleh Tuan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, maka setelah silat kata menutup gelanggang, setelah lisan memutus ucap, setelah berumah dalam musyawarah, setelah akhir membulat dalam pembuluh, setelah kata bertepak dalam mufakat, maka kepada Tuan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Lembaga Adat Melayu Riau seraya menyebut nama Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dengan takzim mempersembahkan Anugerah Adat Ingatan Budi," tuturnya.

(mei/imk)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article