Mencari Sosok di Balik Premanisme Berkedok Ormas

6 months ago 31
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Sebanyak 348 orang dari total 3.599 orang preman yang dibekuk oleh Polda Metro Jaya berstatus sebagai tersangka. Penangkapan ini dilakukan dalam rentang waktu 2 pekan yaitu dari tanggal 9-23 Mei 2025 dalam rangka Operasi Berantas Jaya. Operasi ini digelar untuk menciptakan situasi kondusif di masyarakat, serta mendukung aktivitas ekonomi dan iklim investasi di wilayah hukum Jakarta dan sekitarnya.

Disebutkan oleh Karoops Polda Metro Jaya Kombes I Ketut Gede Wijatmika dalam jumpa pers di kantornya, preman-preman yang tidak masuk dalam daftar tersangka akan diberi pembinaan oleh kepolisian. Adapun 59 di antaranya dibina oleh Polda, sementara sisanya dibina oleh polres.

"Dari 3.599 tersebut, telah diterapkan sebagai tersangka 348 orang dengan rincian 83 orang ditetapkan oleh Polda, sedangkan 265 orang yang ditetapkan tersangka oleh jajaran polres," kata dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belakangan, aksi premanisme marak terjadi. Terbaru, polisi telah menangkap MYT, Ketua Ormas GRIB Jaya Tangerang. Dia juga ditetapkan sebagai tersangka atas penguasaan lahan BMKG di Tangsel.

Mengutip detikNews, MYT ditangkap bersama 16 orang lainnya pada Sabtu (24/5) sore dari atas lahan BMKG yang berlokasi di Jalan Pondok Betung Raya, Pondok Aren, Tangsel. Bukan hanya anggota GRIB Jaya, belasan orang yang ditangkap juga merupakan pihak yang mengaku ahli waris lahan.

Penguasaan lahan disebut-sebut merupakan modus umum maraknya aksi premanisme. Sebelumnya, diketahui ormas Pemuda Pancasila disebut telah menguasai lahan parkir RSUD Tangerang Selatan. Selama 7 tahun belakangan, ormas tersebut diperkirakan telah mengantongi sekitar Rp 7 miliar dari hasil pengelolaan parkir.

"Bahwa dalam pengelolaan lahan parkir selama ini oleh ormas PP, mulai dari tahun 2017 sampai kemarin tanggal 21 Mei 2025, kami kemarin membuat penghitungan rata-rata jumlah kendaraan dalam satu hari jenis roda 2 itu berkisar 600 lebih dalam sehari, sedangkan kendaraan roda empat bisa lebih dari 107 kendaraan," jelas Kombes Wira dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (25/5/2025).

Sementara itu, polisi menyebut akan mendalami aliran dana dari aksi premanisme tersebut. Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan instansi terkait untuk melacak aliran dana dari praktik premanisme tersebut. Tidak hanya itu, polisi juga akan menyita aset yang dibeli menggunakan uang hasil premanisme.

Pemberantasan premanisme bukanlah kali pertama ini terjadi. Namun, seiring berjalannya waktu, berbagai bentuk tindakan premanisme kembali menjamur bahkan dengan praktik serupa. Lalu dari mana seharusnya premanisme itu diberantas? Adakah pola-pola baru dalam praktik premanisme di Indonesia? Benarkah maraknya premanisme menjadi indikator buruknya sebuah sistem pemerintahan? Ikuti diskusinya dalam Editorial Review bersama Kriminolog UI, Adrianus Meliala.

Beralih ke Sulawesi Selatan, detikSore akan mengulas lebih dalam praktik aborsi yang dilakukan di dalam kamar hotel. Seperti yang diberitakan sebelumnya oleh detikSulsel, Pria berinisial SA (44) ternyata telah menjalankan praktik aborsi ilegal di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), sejak 2015 silam. Oknum ASN yang bekerja di salah satu puskesmas itu menjalankan aksinya di hotel atau penginapan di Makassar. Bagaimana kabar terbarunya? Ikuti laporan langsung jurnalis detikSulsel langsung dari lokasi.

Tidak sampai 2 bulan lagi Koperasi Desa Merah Putih, lembaga yang keberadaannya berdasarkan arahan langsung Presiden Prabowo Subianto, akan segera diluncurkan. Namun Kementerian Koperasi yang menjadi tulang punggung program ini ternyata sudah melaksanakan sejumlah usaha untuk mengejar target pembentukan 80 unit Kopdes Merah Putih di seluruh Indonesia.

Program yang digadang-gadang menjadi cara pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat ini berdiri berdasarkan prinsip Koperasi yang mengedepankan gotong royong antar-warga. Terkait hal ini, Wakil Menteri Koperasi dan UKM (Wamenkop) Ferry Juliantoro membeberkan keunggulan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang digagas pemerintah pusat untuk diterapkan di seluruh desa di Indonesia.

Lalu bagaimana skema permodalannya? Apa saja hambatan yang telah diselesaikan hingga saat ini? Menghadirkan Wamenkop Ferry Juliantoro, ikuti diskusinya dalam detikSore.

Ikuti terus ula...

Read Entire Article