Mensos Ajak Kepala Daerah Kawal DTSEN hingga Sekolah Rakyat

6 months ago 37
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengajak para kepala daerah untuk menyelaraskan program pemerintah pusat dan daerah guna mempercepat pengentasan kemiskinan. Menurutnya, tujuan tersebut dapat diwujudkan melalui pemanfaatan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) serta penyelenggaraan Sekolah Rakyat.

"Bapak-ibu sekalian, saya ingin dua hal ini. Jadi, memberantas kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan sosial dengan menggunakan DTSEN. Yang kedua, memutus mata rantai kemiskinan, salah satunya dengan menyelenggarakan Sekolah Rakyat," kata Gus Ipul dalam keterangannya, Rabu (21/5/2025).

Pernyataan tersebut disampaikan Gus Ipul saat menerima audiensi lima kepala daerah di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta. Kelima kepala daerah itu yakni Bupati Wakatobi, Wakil Wali Kota Bengkulu, Bupati Barito Kuala, Bupati Mamasa, dan Wakil Bupati Kebumen. Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono turut hadir dalam pertemuan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, ia menyampaikan pemanfaatan DTSEN bertujuan untuk mengarahkan kebijakan pemerintah agar lebih terintegrasi dan mengurangi bias akibat tumpang tindih data. Dengan begitu, sasaran program pembangunan dapat lebih tepat sasaran.

Selain itu, DTSEN juga memudahkan penetapan strategi pengentasan kemiskinan agar lebih terarah, terpadu, dan berkelanjutan. Kemudian, DTSEN dapat memberikan gambaran lebih lengkap mengenai profil sosial ekonomi penduduk, membantu pengalokasian anggaran yang lebih efisien, efektif, dan akuntabel, serta mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Jadi mari kita saling bersinergi, saling gandeng tangan, mengintegrasikan program. Agar program kita tepat sasaran dan efektif untuk meningkatkan kesejahteraan sosial," jelasnya.

Gus Ipul meminta para kepala daerah yang hadir agar menetapkan target jumlah penerima manfaat yang dapat tergraduasi atau naik kelas sehingga tidak lagi bergantung pada bantuan sosial (bansos). Penerima manfaat yang telah digraduasi akan diarahkan ke program pemberdayaan, seperti bantuan modal usaha maupun pelatihan keterampilan.

"Saya minta bupati, wali kota punya target setiap tahun berapa yang harus kita graduasi, berapa keluarga yang bisa kita entaskan kemiskinan itu. Apa kalau sudah digraduasi ini tidak kita bantu? Dibantu, tapi lewat program kementerian lain. Tidak lagi bansos, tapi pemberdayaan," ungkapnya.

"Bantuannya adalah bantuan pemberdayaan. Bisa di Kementerian Sosial, tapi jelas lebih banyak lagi kalau di kementerian lain. (Kementerian) UMKM, Koperasi, dan lain sebagainya. Nanti kita dorong ke sana. Jadi yang lulus ini nama-namanya kita kirim ke kementerian lain," lanjut Gus Ipul.

Menurutnya, pemutusan mata rantai kemiskinan dapat dilakukan melalui penyelenggaraan Sekolah Rakyat. Ia menjelaskan, sekolah berasrama yang disediakan secara gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem ini diharapkan mampu melahirkan lulusan yang menjadi agen perubahan ke arah yang lebih baik.

"Kalau ini satu sekolah menampung 1.000 (siswa) untuk jenjang SD, SMP, SMA. Kalau ada 500 sekolah di seluruh Indonesia, akan ada 500 ribu setiap tahunnya anak lulus (dari) Sekolah Rakyat. 500 ribu, 500 ribu, 500 ribu, jadi agen perubahan untuk keluarga dan lingkungannya," tutupnya.

Sekolah Rakyat merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang ditujukan bagi siswa dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang berada di desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), guna memutus mata rantai kemiskinan antargenerasi. Sebanyak 63 sekolah berkonsep asrama dan gratis ini akan mulai beroperasi pada tahun ajaran baru Juli mendatang.

Lokasi Sekolah Rakyat tersebut tersebar di berbagai wilayah, yaitu 34 titik di Pulau Jawa, 13 titik di Sumatera, 8 titik di Sulawesi, 3 titik di Bali dan Nusa Tenggara, 2 titik di Kalimantan, 2 titik di Maluku, dan 1 titik di Papua.

Setelah 63 sekolah ini berjalan, pemerintah menargetkan pembangunan Sekolah Rakyat secara bertahap hingga mencapai 100 titik. Ke depannya, program ini ditargetkan hadir di setiap kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Simak juga Video: Kompetensi Wajib Calon Kepsek Sekolah Rakyat: Punya Empati-Daya Juang

(akd/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article