Mensos Ajak Pendamping Program Keluarga Harapan Sukseskan Sekolah Rakyat

4 months ago 12
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf mengajak seluruh pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) untuk ambil bagian dalam menyukseskan program Sekolah Rakyat. Ajakan tersebut disampaikan Saifullah saat berdialog dengan para pendamping PKH dalam kunjungan ke Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 17 Surakarta, hari ini.

Dalam peninjauan tersebut, Saifullah menyoroti pentingnya pemenuhan kebutuhan dasar dalam proses pendidikan di Sekolah Rakyat, termasuk ketersediaan tenaga pendidik dan pendamping. Dia menemukan bahwa beberapa aspek layanan pendidikan di Sekolah Rakyat masih perlu diperbaiki, terutama dalam hal pendampingan siswa di lingkungan asrama.

"Banyak hal yang harus kita cukupi, kita perbaiki tentang layanan di Sekolah Rakyat ini. Mungkin kepala sekolahnya ada, gurunya cukup, bisa jadi wali asrama dan wali asuhnya kurang. Maka teman-teman saya minta untuk mem-backup," kata Saifullah dalam keterangan tertulis, Minggu (20/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, keberadaan wali asrama dan wali asuh sangat penting untuk membentuk kedisiplinan dan karakter para siswa yang berasal dari latar belakang sosial serta budaya beragam. Sebagian siswa, misalnya, masih terbiasa bangun siang atau bermain di luar ruangan hingga larut malam.

"Perubahan kebiasaan ini, menurutnya, hanya bisa dilakukan dengan pendekatan holistik dan kerja sama dari semua pihak di lingkungan sekolah," jelasnya.

Tak hanya soal pendidikan dan pendampingan, aspek keamanan juga menjadi perhatian Saifullah. Dia menyebutkan bahwa Taruna Siaga Bencana (Tagana) akan diperbantukan untuk mendukung keamanan dan keteraturan di lingkungan sekolah.

Saifullah menyinggung data dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang menunjukkan bahwa lebih dari empat juta anak usia sekolah (SD, SMP, dan SMA) masih belum mengenyam pendidikan, putus sekolah, atau berada dalam kondisi rentan putus sekolah.

"Sekolah Rakyat, menurutnya, merupakan upaya konkret untuk menjangkau anak-anak yang belum terjangkau oleh sistem pendidikan formal," tuturnya.

Untuk itu, Saifullah meminta para pendamping PKH melakukan profiling secara cermat terhadap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) guna memastikan anak-anak yang paling membutuhkan bisa mengakses pendidikan di Sekolah Rakyat.

"Maka teman-teman sekalian, karena basisnya data, kerja kita harus terukur. Kita harus mulai melihat profil KPM dengan sungguh-sungguh," ungkap Saifullah.

Upaya ini, lanjutnya, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo untuk menjangkau masyarakat yang belum terjangkau, menciptakan peluang baru bagi keluarga miskin, dan miskin ekstrim agar dapat memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan.

Sementara itu, Kepala SRMA 17 Surakarta Sephtina Sinta Sari turut mengkonfirmasi hal tersebut. Sejak Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dimulai pada 14 Juli 2025, dia menyadari bahwa membentuk kedisiplinan siswa memerlukan kesabaran dan ketelatenan tinggi.

"Pentingnya kehadiran figur pengasuh yang mampu mendampingi anak-anak dalam proses pembentukan karakter mereka. Peran ini tidak bisa digantikan hanya oleh guru atau kepala sekolah," kata Sephtina.

Mendukung pandangan tersebut, Kemensos bakal beri pelatihan bagi wali asuh dan wali asrama agar mereka memiliki kemampuan mendampingi siswa secara lebih efektif. Pelatihan tersebut termasuk dalam mengelola kebutuhan emosional dan sosial anak-anak.

Dukungan juga datang dari Wali Kota Surakarta Respati Ardi yang menyatakan keseriusan untuk memperkuat peran pendamping dan pengasuh di lingkungan Sekolah Rakyat. Dia akan melibatkan layanan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) untuk memberikan konsultasi rutin dan pelatihan parenting kepada para wali asuh dan wali asrama.

"Nanti untuk wali asuh dan wali asrama, kami ada tambahkan psikolog klinis kami agar bisa berdiskusi tentang cara parenting dan lain-lain. Nanti dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) akan saya kirim ke sini untuk pelatihan parenting," tutup Respati.

(akn/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article